PANGKALAN BUN –Dunia prostitusi di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terbilang masih marak. Selain di lokalisasi, ada juga yang berkedok warung kopi. Terungkap seperti temuan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) setempat, saat melakukan penyisiran di sejumlah warung kopi.
Kasatpol PP dan Damkar Kobar, Majerum melalui Komandan Regu 3 Satpol PP, Sayid Abdul Badawi membeberkan, ada tiga lokasi warung kopi berkedok prostitusi di wilayah Kabupaten Kobar. Pertama di eks lokalisasi Kalimati lama di Desa Pasir Panjang yang dekat dengan Dusun Dukuh Mola (lokalisasi baru) dan masih di wilayah Kecamatan Arut Selatan.
“Di lokasi pertama tersebut kita hanya menjumpai dua pekerja seks komersial (PSk) yang sedang menunggu tamunya. Saat kita pancing memang benar ia bekerja sebagai PSK,” ungkapnya kepada Radar Pangkalan Bun, Senin (2/4) kemarin.
Badawi meneruskan, pada lokasi eks Kalimati lama ada sekitar 7 hingga 10 warung kopi yang menyediakan kamar bilik bagi para tamu hidung belang yang ingin memuaskan nafsu birahinya bersama para PSK. Selain itu, pada kamar-kamar di warung kopi itu, juga disediakan pintu rahasia, agar apabila ada razia mendadak, tamu dan PSK dapat kabur melalui pintu tersebut.
”Jadi begitu kita bawa dua PSK masuk dalam mobil untuk dibawa ke kantor, tamu yang di warung lain sudah kabur tancap gas karena melihat kita. Sulit ditangkap, karena kendala kita di lapangan ke kurangan anggota,” imbuhnya.
Badawi melanjutkan, lokasi warung kopi kedua yang disisir pihaknya yakni di jalan poros A Yani, Bundaran Jagung, Kecamatan Pangkalan Lada. Menurutnya di sana ada sekitar 6 warung kopi yang menyediakan hal serupa. Sementara itu juga ada warung kopi berjejer di Sungai Rengas, Desa Amin Jaya, Kecamatan Pangkalan Banteng yang juga bisa menyediakan kencan plus-plus.
”Rencana penutupan lokalisasi nanti jangan sampai mereka melakukan aktivitas di luar, untuk itu kita selalu monitor warung kopi yang berkedok prostitusi,” tegasnya.
Badawi menambahkan, guna menekan terjadinya prostitusi di warung kopi dan tempat lainnya, pihaknya terus menggiatkan operasi razia rutin. Hal ini mencegah berkembangnya praktik prostitusi menjelang penutupan lokalisasi, yang ditargetkan harus bersih prostitusi pada tahun 2019 nanti.
”Jangan sampai lokalisasinya di tutup nanti malah mereka sudah siap di warung kopi yang berkedok prostitusi,”tandasnya. (jok/gus)