SAMPIT – Simpang empat Jalan MT Haryono dan Jalan Kapten Mulyono akan dipasangi alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) atau traffic light. Arus lalu lintas di simpang KFC itu dianggap padat sehingga rawan kecelakaan lalu lintas.
Pantauan Radar Sampit, beberapa pekerja sedang mempersiapkan pondasi tiang traffic light. Beberapa tiang bercat kuning juga sudah berdiri pada persimpangan itu.
”Dari hasil survei dan evaluasi di persimpangan itu memang cukup padat lalu lintasnya,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kotim Fadlian Noor, Selasa (3/4).
Menurutnya, ada tiga kriteria pemasangan APILL pada persimpangan KFC tersebut. Yaitu tingginya volume lalu lintas kendaraan, masa tunggu rata-rata kendaraan ketika melintas cukup lama, dan crossing cukup tinggi yang dapat mengakibatkan kerawanan kecelakaan lalu lintas.
Dengan dipasangnya APILL di persimpangan tersebut diharapkan pengguna jalan dapat terhindar dari kemacetan yang kerap terjadi ketika hendak melintas. Serta, dapat membantu pejalan kaki untuk dapat melintas dengan aman dan mengurangi terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Selain itu, APILL yang berada di bundaran polres/pemda juga turut dievaluasi. Dishub berencana untuk menonaktifkan APILL tersebut. Namun, tidak keseluruhan dimatikan.
”Bukan dimatikan sebenarnya. Hanya pengaturannya saja yang diganti menjadi pengaturan warning light/flashing,” jelas Fadlian.
Beberapa pengendara merasa diuntungkan dengan rencana dishub yang akan memasang APILL di simpang empat KFC. Salah satunya adalah Arfan (34), karyawan swasta yang sering melintasi persimpangan tersebut.
”Saya sangat dukung sekali dengan adanya lampu merah ini. Karena, saya kalau mau belok kanan ke Jalan MT Haryono ini selalu susah. Ramai sekali,” kata Arfan ketika bersantai di warung.
Hal senada juga disampaikan oleh Suryaningsih. Warga Antang Barat Sampit ini pernah kecelakaan saat melintas di simpang empat KFC. Karena itu, dia mendukung pemasangan traffic light.
Sedangkan, Feri mendukung penghapusan traffic light di bundaran polres. Menurutnya, adanya bundaran tersebut sudah cukup membantu mengatur arus lalu lintas.
”Bundaran besar seperti ini sudah pasti bisa mengatur lalu lintas. Asalkan para pengendara itu tertib tidak main serobot,” kata Feri. (rm-88/yit)