SAMPIT – Sekolah penyelenggara ujian nasional berbasis komputer (UNBK) SMA/MA sudah mengantisipasi agar server tidak macet. Caranya, menggunakan alat uninterruptible power supply (UPS) untuk mem-back up listrik ketika komputer kehilangan energi dari sumber utama.
”Hampir semua SMA di Kotim menggunakan alat UPS. Itu langkah antisipasi pihak sekolah apabila listrik padam dan server internet tidak terganggu,” kata Kepala Sub Bagian Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Kotim Asyari saat memantau UNKB SMA/MA di wilayah selatan Kotim, Selasa (10/4).
Penggunaan UPS, lanjut Asyari, khusus sekolah penyelenggara UNBK full online dan semi online. UNBK offline bisa saja tidak menggunakan alat penyimpan energi tersebut. ”Energi listrik pada alat itu bisa bertahan antara 10-20 menit,” ujarnya.
Kepala SMAN 1 Mentaya Hilir Utara (MHU) Syahrifendy mengatakan, laboratorium komputer untuk pelaksanaan UNBK di sekolah tersebut telah menggunakan UPS. ”Server internet di sekolah kami juga menggunakan UPS. Kapasitasnya kecil, tapi mampu menyimpan energi listrik hingga 10 menit,” katanya.
Kepala SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan (MHS) Fathurrahman mengatakan, tiga laboratorium komputer yang digunakan untuk UNBK itu, semuanya telah dilengkapi dengan alat UPS.
”Semua lab, terutama untuk server internet sudah dipasang UPS. Tujuan kami supaya peserta ujian tetap aman dalam mengerjakan soal seandainya terjadi pemadaman listrik mendadak,” ujarnya.
Sementara itu, SMA IT Almadaniyah Samuda tidak mau kalah dengan SMA lainnya. Demi kenyamanan peserta ujian mengerjakan soal saat UNBK, pihak sekolah juga telah memasang alat UPS di server internet.
”Iya, kami juga sudah antisipasi kalau listrik padam dan supaya server internet tidak bermasalah dipasangkan alat UPS,” tegas Kepala SMA IT Almadanisyah Samuda Partiyah. (fin/ign)