PANGKALAN BUN - Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama (Kolam) kembali menjadi bubur karena intensitas hujan tinggi. Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) merespon dengan menimbun kerusakan menggunakan batu koral.
Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kobar meninjau tiga titik kerusakan jalan Pangkalan Bun-Kolam, yakni di kilometer 22, kilometer 24, dan kilometer 28. Pemkab Kobar melakukan penanganan secara darurat dengan menggunakan batu koral.
"Kita tangani sementara jangka pendek dengan cara menimbun jalan menggunakan batu koral. Kita upayakan tangani terus sampai jalan ditangani oleh Pemerintah Provinsi Kalteng," jelas Ahmadi.
Selain itu, Pemkab Kobar juga meminta Dinas PUPR Kobar untuk menurunkan alat berat di titik yang parah sehingga setiap ada kerusakan langsung ditangani.
"Kita mengupayakan jalan Pangkalan Bun-Kolam ini bisa lancar. Jalan ini menjadi urat nadi perekonomian masyarakat. Sehingga penanganan darurat ini sampai ada kontrak pembangunan dari Pemprov Kalteng," bebernya.
Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama sering menjadi bubur pada saat musim penghujan karena badan jalan terlalu rendah. "Solusinya memang harus ditinggikan. Karena jalan yang rendah, membuat air dari kanan dan kiri jalan ke tengah. Setelah itu dilalui kendaraan membuat jalan sering menjadi bubur saat musim penghujan," jelasnya.
Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kobar Junny Gultom mengatakan, Jalan Pangkalan Bun-Kolam itu statusnya jalan provinsi. Pemkab Kobar ikut membantu proses penimbunan. Yang menjadi tanggung jawab Pemkab Kobar mulai dari Kilometer 1 sampai 20. Sedangkan kilometer 21 sampai 41 kewenanga provinsi.
Untuk penanganan di Jalan Pangkalan Bun-Kolam ini, Pemkab Kobar mengalokasikan Rp 22 miliar dan Pemerintah Provinsi Kalteng Rp 70 Miliar. "Dana tersebut untuk proses meninggikan badan jalan dan pengaspalan," pungkasnya. (rin/yit)