SAMPIT – Pemerataaan penyebaran tenaga guru di Kabupaten Kotim patut dipertanyakan. Sebab, masih sangat banyak di satuan pendidikan yang kekurangan guru, seperti di SDN 3 Simpur, Desa Rasau Tumbuh, Kecamatan Kota Besi.
Kepala Desa Rasau Tumbuh Syamsudin mengungkapkan, sejak berdiri sekolah dasar negeri tidak ada penambahan tenaga guru, sedangkan jumlah anak didik setiap tahun terus bertambah. “Di Desa Rasau Tumbuh ini kekurangan guru terutama guru sekolah dasar,” ucapnya, Jumat (13/4).
Di Desa Rasau Tumbuh, kata Syamsudin, hanya ada satu sekolah dasar. Jumlah guru juga jauh dari kata ideal, yakni semestinya satu sekolah minimal 9 guru termasuk kepala sekolah. “Jumlah guru di SDN 3 Simpur itu hanya 5 orang. rinciannya, dua PNS, dua guru kontrak dan satu guru honorer yang dibiayai sekolah,” ungkapnya.
Dari segi sarana dan prasarana, lanjutnya, juga perlu ada perbaikan dan memerlukan bantuan dari Pemkab Kotim melalui dinas pendidikan kabupaten. “Kalau jumlah ruang kelas, semua cukup bahkan ruang untuk guru dan kepala sekolah juga tersedia. Yang perlu diperhatikan mengenai sarana dan prasarana yang perlu ada perbaikan,” tambah Syamsudin.
Sementara itu upaya pemerintah Desa Rasau Tumbuh, sambung Syamsudin, sudah sering menyuarakan persoalan tersebut, terutama melalui musyawarah perencanaa pembangunan (musrenbang) tingkat kecamatan. Sebab, SDN 3 Simpur merupakan aset dinas pendidikan kabupaten, sehingga harus diperjuangkan melalui kecamatan hingga kabupaten.
“Pada saat musrenbang kecamatan, kami sudah usulkan pembangunan fisik sekolah serta tenaga guru. Dua usulan itu sudah sering disampaikan namun belum ada respon. Padahal, usulan itu sudah sangat urgen,” pungkas Syamsudin. (fin/gus)