SAMPIT – Di KabupatenKotawaringin Timur baru tujuh Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang menerapkan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Selebihnya masih menerapkan ujian nasional kertas pensil (UNKP).
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kotim Bima Eka Wardhana mengatakan, tujuh sekolah itu, di antaranya SMPN 1 Sampit, SMPN 2 Sampit, SMPN 3 Sampit, SMP Muhammadiyah Sampit, SMPN Mentaya Hilir Selatan, MTSN 1 Sampit, dan MTSN 2 Sampit. Jumlah pelajar SMP/Mts yang mengikuti UN sebanyak 7.116 pelajar.
”Persiapan pelaksanaan UNBK di tujuh sekolah tersebut sudah dilakukan. Semua persiapan sudah dilaksanakan sejak awal. Saya berharap lancar, tidak ada kendala hingga hari pelaksanaan,” kata Bima, Rabu (18/4).
Untuk sekolah yang menerapkan UNKP, lanjutnya, dikarenakan belum siap melaksanakan sistem UNBK, baik dari sisi ketersediaan sarana perangkat penunjang, seperti komputer dan jaringan internet, serta sumber daya manusianya.
”Naskah soal akan didistribusikan di kecamatan perwakilan dengan dibagi beberapa zona, yakni utara, selatan, barat, dan di kota," ujarnya.
Sama seperti pelaksanaan UN SMA beberapa waktu lalu, kata Bima, untuk menjaga kerahasiaan dan kebocoran naskah soal, pihaknya dibantu petugas dari Polres Kotim dari awal pendistribusian sampai pelaksanaan kegiatan. Bima yakin soal tidak akan bocor selama pelaksanaan ujian.
”Meskipun UN tidak lagi sepenuhnya menjadi penentu kelulusan, saya harapkan tingkat kelulusan di Kotim maksimal hingga seratus persen,” terangnya.
”Saya harapkan siswa SMP yang ingin melaksanakan ujian agar mempersiapkan diri sebaik mungkin, orang tua, dan guru agar dapat membantu mempersiapkan siswa agar dapat mengukiti ujian sebaik mungkin,” tandasnya. (dc/ign)