SAMPIT- Mahasiswa sebagai pemuda terpelajar diharapkan mampu menerapkan nilai- nilai agama di kehidupan sehari-hari. Ini penting mengingat mahasiswa merupakan salah satu panutan di lingkungannya masing-masing.
Hal tersebutlah yang disampaikan Kepala Kementerian Agama Kotawaringin Timur Ustaz H Samsudin di hadapan ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi(STIE) Sampit dalam peringatan Isra Mikraj, Jumat (20/4) malam.
Dalam kesempatan itu, Samsudin juga menceritakan sejarah peristiwa Isra Mikraj yang dialami Nabi Muhammad SAW seperti yang tertuang dalam Alquran. Nabi langsung menghadap Allah guna menerima perintah salat.
Dalam perjalanan yang hanya berlangsung selama delapan jam itu, Nabi juga diperlihatkan sekilas kondisi surga dan neraka. Semua menampakkan ”buah” dari amal perbuatan manusia selama hidup di dunia.
”Nabi diperlihatkan wanita penghuni neraka yang menjerit tanpa sebab yang jelas, ketika didekatinya ternyata otak wanita itu mendidih sehingga kesakitan tak terhingga. Ternyata wanita itu tak mengenakan jilbab selama hidup, ” cerita Samsudin, disambut ringisan dari mahasiswa yang hadir tanda ketakutan.
Samsudin berharap momentum peringatan isra mikraj mampu mendongkrak keimanan pemuda-pemudi di Kotawaringin Timur. Dia berharap agar mahasiswa mulami khususnya untuk menguatkan akidah dan memperbaiki akhlak sebagai pribadi yang jadi panutan.
Sementara itu Plt Wakil Ketua I STIE Sampit Ahmad Rudini mengatakan, mahasiswa juga perlu mencari ilmu lain di luar lingkungan kampus, seperti halnya ilmu keagamaan. Sehingga mahasiswa tidak hanya berperilaku baik di dalam lingkungan kampus melainkan juga di luar, di lingkungannya sebagai masyarakat.
”Ilmu itu tidak hanya diraih di kuliah saja, ilmu rohani atau ilmu keagamaan juga perlu. Jadi dalam peringatan seperti Isra Mikraj ini tidak hanya memperingati tetapi juga mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Rudini di aula STIE Sampit di Jalan Walter Condrad, Sampit.
Sejauh ini perguruan tinggi STIE Sampit selalu berupaya menghidupkan kegiatan kerohanian di kampus biru itu. Ini dibuktikan dengan selalu digelarnya peringatan hari besar keagamaan, tidak hanya bagi mahasiswa muslim, namun juga bagi mahasiswa beragama lainnya.
“Tujuan kami tak lain agar mahasiswa selaku generasi muda memiliki akhlak mulia. Ini juga membuktikan bahwa STIE Sampit selalu eksis dalam bidang apapun, ” pungkas Ketua BEM STIE Sampit Desi Hartanti. (oes/yit)