PALANGKA RAYA - Anton Padra (31) warga Jalan Damai No 74 Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), tersangka utama kasus pencurian bermodus pecah kaca ternyata merupakan residivis kasus serupa. Anton juga dipastikan pelaku tunggal dan beraksi sendiri. Dia juga salah satu penjahat spesialis pencuri dengan sasaran para nasabah bank.
Dalam setiap beraksi ternyata, Anton merencang sendiri.Ketika membeli sepeda motor maupun perlengkapan pendukung, berupa sarung tangan dan palu.Bahkan usai aksi berhasil, hasil kejahatan langsung ditransfer ke rekening sang istri hingga tidak menimbulkan kecurigaan dan langsung mencari sasaran berikutnya.
“Pelaku ini ditangkap dengan TKP (tempat kejadian perkara) di Jalan Temanggung Tilung. Dia tunggal main sendiri, jadi tidak ada kaitannya dengan TKP lain yang ada di Jalan Tjilik Riwut. Pelaku ini memang spesialis pecah kaca dan menyasar nasabah bank, mengatur aksinya sendiri dan mempersiapakan semuanya juga sendiri,” ujar Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar, Senin (30/4).
Timbul menyampaikan tersangka saat ini sudah berada di Mapolres Palangka Raya dan terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas, karena melakukan perlawanan ketika dilakukan penangkapan.
“Sudah kita tahan di Polres dan barang bukti uang, motor dan dalam motor sarung tangan dan paku digunakan memecah kaca. Spesialis nasabah, makanya ini kami masih kembangkan terus,” tegasnya.
Perwira menengah Polri ini membeberkan tersangka benar-benar mempersiapkan secara detail ketika beraksi. Bahkan tersangka baru selesai menjalani hukuman langsung menuju Palangka Raya untuk beraksi, bahkan ketika ditangkap berencana sudah ingin melakukan aksinya di Pontianak.
”Tersangka ini sudah nekat dan baru selesai di penjara lalu langsung ke sini (Palangka Raya, Red). Beli motor di sini terus beraksi di jalan Palangka Raya. Nah usai beraksi kabur melalui Sampit dan rencananya di Pontianak akan aksi lagi namun keburu ditangkap tim buser Polres dibantu intelmob Polda Kalteng,” pungkasnya.
Timbul menambahkan pelaku berkasi memang sudah mengincar korbanya dan berpura-pura menjadi nasabah bank sambil memantau gerak gerik korban. Lalu membuntuti korban dan ketika lengah langsung menjalankan aksinya.
”Tidak kurang 2 menit sudah bisa mencuri uang karena sudah tahu kebiasaan korban pasti meletakkan uang tak jauh dari posisi kemudi. Intinya ini masih kita kembangkan, terlebih untuk jaringan lain belum terungkap,” pungkasnya.(daq/vin)
