PANGKALAN BUN - Groundbreaking pembangunan akses penghubung antardesa pada 4 kecamatan, diselenggarakan di Desa Sungai Pulau, Kecamatan Pangkalan Banteng, Senin (30/4). Total jalan yang dibangun konsorsium tahap 2 tersebut mencapai 93,6 kilometer.
Bupati Kobar, Nurhidayah mengatakan, pembangunan meliputi 4 kecamatan yakni Arut Selatan, Kumai, Kotawaringin Lama dan Pangkalan Banteng, yang melibatkan tujuh perusahaan besar swasta (PBS).
”Bagi perusahaan yang mendapat tanggung jawab mengerjakan jalan, diharapkan segera memulai pembangunan,” ujar bupati.
Dijelaskannya, total pembangunan peningkatan jalan kabupaten mencapai 93,6 kilometer. Dari Kecamatan Kumai sampai Pangkalan Banteng sepanjang 52,32 kilometer. Sedangkan, dari Arut Selatan sampai Kotawaringin Lama sepanjang 41,3 kilometer.
Pembangunan telah dibagi kepada tujuh perusahaan yang terlibat proyek. Rinciannya, yang masuk kecamatan Arut Selatan ditangani PT SSMS sejauh 16 kilometer, mulai dari Desa Rangda sampai Tonam.
Untuk Kecamatan Kotawaringin Lama, penanganan dari Danau Gatal Desa Rungun, Kondang, Lalang, sampai batas Lamandau dengan total panjang 12,107 kilometer ditangani PT BGA. Kemudian dari Tempayung, Sumber Mukti sampai perbatasan Kabupaten Sukamara sepanjang 13,154 kilometer ditangani PT Bumi Langgeng Perdana Trada.
Untuk Kecamatan Kumai sampai Kecamatan Pangkalan Banteng, menyambung. Mulai dari Kumai Seberang di Desa Sungai Bedaun, Sekonyer, Manis Natai Tanjung Harapan sepanjang 24,12 kilometer ditangani PT Andalan Sukses Makmur. Jalan Sungai Brdaun - batas Sungai Pulai dengan panjang 15 kilometer ditangani PT Bumi Langgeng Perdana Trada.
Kecamatan Pangkalan Banteng di Jalan Desa mulya Jadi, Sungai Pulai, dan batas Desa Sungai Bedaun sepanjang 12,7 kilometer ditangani PT Surya Sawit Sejati. Jalan Sungai Pulai dan Mulya sejauh 0,7 kilometer ditangani PT Tatanan Indah Fajar Cemerlang.
Pembangunan berkonsentrasi pada peningkatan jalan (pelebaram jalan sampai penimbunan latrit), tujuannya agar seluruh jalanan berfungsi. Pemkab Kobar sengaja melibatkan perusahaan untuk pembangunan infrastruktur. Sehingga ke depan, tidak ada desa yang terisolasi, karena pembangunan jalan digenjot oleh pemerintah dengan melibatkan pihak ketiga.
“Kita targetkan pembangunan jalan konsorsium tahap dua ini selesai pada akhir rahun 2018. Semua perusahaan agar cepat bergerak, dan Dinas PUPR juga bisa mengarahkan teknis pelaksanana pengerjaan di lapangan,” pungkas bupati. (rin)