PANGKALAN BUN - Puluhan organisasi kemasyarakatan, pemuda, lintas agama, adat dan suku yang ada di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) bergabung menjadi satu dengan membentuk Forum Komunikasi Kerukunan Pemuda (FKKP) Kobar.
Pembentukan FKKP ini didasari keinginan yang kuat oleh sejumlah organisasi untuk lebih mempererat tali silaturahmi dangan harapan bisa mempercepat koordinasi di seluruh sektor komunitas maupun organisasi yang ada. Terutama dalam hal menyelesaikan masalah yang mungkin timbul, terlebih saat menjelang pemilu 2019, untuk memastikan kerukunan antar umat beragama, suku terus terjalin dan tidak mudah terpecah belah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kobar Masradin mengatakan, di Kabupaten Kobar terdapat banyak suku, ras, dan antar golongan yang menyatu di dalamnya. Namun tak dapat dipungkiri keberagaman suku, budaya, agama, juga sering menyebabkan terjadinya konflik mengatasnamakan perbedaan, suku, ras, dan agama.
“Padahal bila ditelisik lebih dalam lagi konflik yang terjadi akar permasalahannya bukanlah dalam perbedaan satu dengan yang lainnya,” ujar Masradin, saat mengukuhkan FKKP Kobar, aula Kantor Bupati Kobar, Selasa (1/5).
Masradin meneruskan, salah satu faktor yang sering menjadi penyebab terjadinya konflik mengatasnamakan perbedaan suku, budaya maupun agama yaitu faktor sosial ekonomi yang sering menyebabkan munculnya kecemburunan sosial.
”Oleh karena itu saya berharap seluruh generasi pemuda yang tergabung dalam FKKP ini bisa menjadi pelopor kerukunan umat beragama bersuku dan berbangsa,” tukasnya.
Sementara itu, Agus Salim yang merupakan salah satu peserta dari Ikatan Keluarga Besar Sriwijaya (Ikbs) yang tergabung dalam forum ini menuturkan, bahwa ini adalah langkah maju para pemuda Kobar dalam menciptakan keharmonisan dari beragam latar belakang suku, agama, golongan bahkan partai politik. Dalam menciptakan keharmonisan tersebut, diperlukan kerelaan menanggalkan ego organisasi maupun latar belakang kelompok agar tercipta kerukunan bermasyarakat.
”Kita berasal dari beragam suku, agama, ormas janganlah menjadi kelompok baru, namun jadilah forum pemersatu,”tandasnya. (jok/gus)