SAMPIT- Menjelang momentum hari besar keagamaan, yakni bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri dalam rentang bulan Mei-Juni 2018, permintaan pasokan pangan bahan pokok dipastikan melonjak. Perlu ada antisipasi untuk menghindari kelangkaan stok pangan, dan menyelamatkan daya beli masyarakat.
Menyikapi hal itu, pihak Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengeluarkan prognosa (prediksi), kebutuhan pangan masyarakat setempat, dalam rentang bulan Mei dan Juni 2018.
Kepala DKP Kotim, Ir Jakatan memaparkan, prognosa ketersediaan pangan ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan acuan bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotim, dalam menyusun rencana pengaturan kebutuhan, pengadaan dan distribusi serta pengamanan stok pangan.
”Hal ini untuk untuk memberikan rencana pemenuhan kebutuhan bahan pokok dalam menghadapi hari-hari besar, terutama menjelang puasa dan Idul Fitri. Selain itu untuk menganalisa permasalahan yang timbul, sehingga dapat diupayakan langkah antisipasi untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan sesuai kemampuan daya beli masyarakat,” paparnya kepada Radar Sampit, kemarin.
Jakatan melanjutkan, komoditas yang diprediksi kuat akan meningkat drastis permintaannya di masyarakat menjelang puasa dan lebaran, antara lain beras, kacang tanah, bawang merah, cabai merah, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, gula dan minyak goreng.
Pihaknya memprediksi, kebutuhan beras di bulan ini dan Juni mendatang akan meningkat dari 4.107 ton menjadi 4.518ton per bulan. Kemudian komoditas kacang tanah, meningkat dari 14 ton menjadi 16 ton per bulan. Begitu juga dengan bawang merah, meningkat dari 103 ton menjadi 113 ton per bulan.
Selanjutnya untuk komoditas cabai, diprediksi kebutuhan di masyarakat meningkat dari 174 ton menjadi 192 ton per bulan. Dan daging sapi juga diprediksi kuat meningkat kebutuhannya, dari 57 ton menjadi 62 ton per bulan. Begitu pula dengan daging ayam ras, kebutuhannya diprediksi meningkat dari 273 ton menjadi 300 ton per bulan. Termasuk konsumsi gula, juga mengalami peningkatan dari 454 ton menjadi 499 ton per bulan, dan minyak goreng meningkat kebutuhannya dari 369 ton menjadi 406 ton per bulan.
”Penyusunan prognosa kebutuhan pangan ini mengacu kepada amanat undang-undang nomor 18 tahun 2012 tentang pangan. Dengan gamaran ini kami harap ketersediaan stok pangan dan kelancaran distribusinya bisa terjamin, menjelang puasa dan Idul Fitri nanti,” pungkas Jakatan. (gus)