PALANGKA RAYA – Pemadaman listrik yang sering terjadi di Kalimantan Tengah tanpa pemberitahuan membuat masyarakat sebagai pelanggan kecewa.

Pasalnya, pemadaman dilakukan jelang buka puasa dan tarawih, sehingga menggangu aktivitas masyarakat yang melaksanakan ibadah di bulan Ramadan.

Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Habib Said Ismail mengatakan, ia tidak memungkiri ada rasa kekecewaan dengan pemadaman jelang berbuka puasa dan tarawih.

Menurutnya masyarakat pun pasti kecewa, karena pemadaman menggangu aktivitas warga dalam beribadah.

“Semua pasti kecewa, karena tiba-tiba listrik mati tanpa ada pemberitahuan. Kami minta kalau memang ada pemadaman, PLN harus membuat pengumuman di media," tegas Habib Said Ismail, Selasa (22/5).

Habib Said Ismail tegaskan, pihaknya selalu telepon pihak PLN jika terjadi pemadaman. Itu dilakukan untuk konfirmasi terkait kendala dan persoalan pemadaman, karena banyak juga masyarakat yang mempertanyakan terkait pemadaman kepada Wakil Gubernur Kalteng.

"Setiap ada mati lampu kalau kita tanya dan telepon pasti jawabannya sama dari pihak PLN. Gangguan jaringan-lah, ada perbaikan-lah dan alasan-alasan lainnya," sesalnya.

Menurut Wagub, alasan tersebut klasik. Pasalnya, setiap Ramadan pemadaman listrik sering terjadi. Seolah PLN tidak punya solusi untuk hal tersebut.

"Kita berharap kedepan tidak ada lagi pemadaman listrik. Dan jika ada pemadaman atau perbaikan pihak PLN agar memberikan informasi kepada masyarakat," tandasnya. (arj/fm)