SAMPIT-Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kotim, Muhammad Shaleh merasa prihatin dengan kondisi infrastruktur jalan di wilayah Kotim, yang menurutnya cepat mengalami kerusakan. Menurutnya, kerusakan itu disinyalir karena kurangnya kesadaran para pengusaha angkutan untuk memuat beban, sesuai dengan kapasitas jalan.
“Saya lihat banyak sudah ruas jalan yang mulai rusak. Prediksi saya selama tiga bulan ke depan, jumlah ruas jalan rusak itu akan semakin parah,”tambahnya.
Dipaparkannya, ruas jalan yang sudah mengalami kerusakan yakni jalan dari Kota Sampit-Palangkaraya. Tepatnya di kilometer 26 Desa Luwuk Bunter Kecamatan Cempaga. Padahal lanjut Shaleh, jalan disitu baru tahun lalu diperbaiki secara total. Namun, dikatakannya apakah memang kondisi kualitas pekerjaan jalan itu yang menjadi penyebab kerusakan, ditambah lagi dengan muatan kendaraan yang melintas diatasnya tidak memikirkan kelangsungan umur jalan.
Shaleh pun berharap, agar pengusaha angkutan menyadari bahwa jalan umum itu punya batas dan kemampuan maksimal. Dia berharap agar di wilayah Kotim digencarkan penertiban kendaraan yang melebihi muatan.
”Bayangkan, berapa anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan jalan, tetapi usianya hanya satu tahun bahkan kurang. Makanya karena kondisi demikian ini, membuat daerah kita ini gak bisa maju, APBD habis tumpah ke jalan saja,’papar Politikus PAN Kotim ini.
Shaleh juga mengatakan, regulasi untuk mempertahankan kondisi jalan khususnya di Kalteng sudah tegas dan jelas. Namun disayangkannya, implementasi di lapangan yang kurang maksimal. Shaleh juga menepis anggapan, bahwa kondisi jalan di Kotim tidak mampu mengimbangi lajunya investasi di daerah. Meski antara jalan dan investasi memiliki hubungan erat.
”Kemampuan MST jalan kita hanya 8 ton, artinya di setiap tumpuan roda di atas aspal maksimal 8 ton. Tetapi dalam praktiknya itu diabaikan. Masuknya truk CPO dengan ukuran besar yang membuat masalah baru,”pungkasnya.(ang/gus)