PANGKALAN BUN - Demi menjaga keamanan dan ketentraman di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), sejumlah tokoh agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kobar menegaskan dan mendeklarasikan anti hoax, dan menolak adanya isu SARA. Apalagi dalam waktu dekat ini akan berlangsung pemilihan bupati dan wakil bupati secara serentak di beberapa kabupaten di Kalteng.
Dalam kegiatan deklarasi yang digelar di area Istana Kuning ini, ketua FKUB Kobar Abdul Kadir menegaskan menolak ujaran kebencian dan anti berita bohong (Hoax). Hal itu demi untuk mendukung kepolisian dalam menjaga keamaan dan kekondusifan daerah.
Beberapa poin penting yang disampaikan dalam deklarasi itu adalah, pihaknya mendukung pilkada damai yang digelar di beberapa kabupaten di Kalteng. Kemudian menolak berita Hoax yang provokatif, isu SARA dan ujaran kebencian serta mendukung POLRI dalam penegakkan hukum.
Selain itu pihaknya juga akan berpartisipasi aktif mewujudkan Kamtibmas yang kondusif menjelang pilkada dan pemilu legislatif.
”Berita hoax sudah kita ketahui dapat memecah belah persatuan antar umat beragama. Maka dari itu pandailah menggunakan media sosial, karena hoax lebih banyak berasal dari media sosial,”imbuh Abdul Kadir.
Ditambahkannya, bahwa Hoax dan SARA, memiliki tingkat bahaya yang sangat luar biasa. Untuk mengantisipasi itu, Abdul Kadir mengajak semua komponen bangsa, terutama di Kobar baik dari komponen umat beragama, mahasiswa, dosen, tokoh agama serta seluruh masyarakat di Kobar untuk memerangi hoax.
"Seluruh media yang ada di Kobar agar turut memerangi Hoax. Media memiliki prioritas menyebarluaskan informasi itu. Kami semua berkomitmen memerangi hoax yang dapat merusak, menghancurkan, dan menghilangkan keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," pungkasnya. (sam/gus)