SAMPIT- Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menganggap kesenian tradisional sangat berperan penting dalam syiar agama Islam di daerah itu. Terbukti melalui berbagai tradisi-tradisi ini Islam berkembang begitu pesat sehingga mampu menangkal budaya barat.
”Kesenian tradisional penting dalam syiar guna menangkal berbagai budaya barat,” ucap Wakil Bupati Kotim HM Taufiq Mukri, Rabu (14/6).
Wakil Bupati menyampaikan hal itu saat membuka Festival Beduk Kotemporer menyambut hari raya Idul Fitri di Taman Kota. Dalam festival itu peserta tak hanya menabuh beduk dan bertakbir. Namun juga menyisipkan berbagai unsur kesenian tradisional. Seperti pakaian dan tari tradisional.
Hal tersebut menjadi bukti syiar agama Islam di Kotim tak lepas dari peran kesenian tradisional. Kesenian seperti ini biasanya dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat suku Dayak pesisir.
Dengan adanya berbagai acara menyambut hari besar keagamaan, diharapkan Taufiq, dapat menjadi ajang kebersamaan. Sehingga seluruh umat saling berkasih sayang dan jauh dari kata perpecahan.
Sementara itu Ketua Panitia Festival Beduk Kotemporer Zam 'an mengharapkan kegiatan itu dapat menjadi agenda rutin Pemkab Kotim. Bahkan, bisa menjadi objek wisata religi di daerah itu.
”Menabuh beduk merupakan salah satu syiar agama dan salah satu upaya menunjukkan eksistensi Islam,” tandasnya.
Dia berharap, setiap tahunnya hadiah bagi pemenang festival beduk semakin menarik. Sehingga peserta merasa diapresiasi dan semakin banyak yang turut serta guna memeriahkan hari besar Islam itu. (oes/gus)