SAMPIT-Masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) tahun ajaran 2017-2018 ini harus bebas dari praktik perpeloncoan. Sekolah diharapkan memberikan proses adaptasi yang lebih mendidik kepada siswa baru.
Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Rimbun. Dia meminta kepada Pemkab Kotim untuk menperketat pengawasan jalannya masa orentasi siswa itu.
”Masa orientasi siswa benar-benar diberikan untuk mempermudah peserta didik baru untuk menyesuaikan dengan lingkungan yang baru. Dalam prosesnya tidak boleh memberatkan atau menyusahkan siswa-siswi baru.Kepala sekolah yang bersangkutan harus berperan aktif untuk mengontrol. Jangan sampai, ada tindakan yang merugikan semua pihak,” kata Rimbun, Selasa (19/6).
Dia mengimbau, kelengkapan alat yang digunakan dalam kegiatan itu harus benar-benar memberikan manfaat. Jangan sampai, alat yang dibutuhkan terkesan hanya bentuk dari pembodohan massal atau tidak memberikan manfaat kepada peserta.
”Kalau hanya mengikuti tren, buat apa? Lebih baik kelengkapan itu benar-benar memberikan manfaat. Sampai saat ini juga tidak ada hal-hal yang menjurus ke arah perpeloncoan,” katanya.
Diakuinya ia yang membidangi masalah pendidikan itu terus memantau dan siap menerima laporan dari orang tua siswa jika ada hal-hal yang dianggap melanggar dunia pendidikan.
”Namun harapan kami tahun ini proses pendidikan semuanya berjalan dengan baik sesuai dengan harapan kita semua dan dinas yang bersangkutan wajib mengawal pelaksanaan ini,” ujar Rimbun.(ang/oes)