PANGKALAN BUN - Kasus gigitan anjing mulai marak di kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat. Tercatat sudah enam warga yang digigit anjing. Korban pun bervariasi, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Kepala pemegang program imunisasi Puskesmas Pangkut kecamatan Arut Utara Haryono mengatakan, enam kasus gigitan terjadi pada bulan Mei dan Juni. Kejadian pertama pada 25 Mei dan terkahir adalah gigitan anjing pada 19 juni yang menimpa warga Gandis dan Pandau.
Haryono menambahkan, sebaran gigitan anjing juga terjadi di Desa Kerabu, dan Kelurahan Pangkut. ”Anjing yang menggigit, ada yang sedang hamil atau baru saja beranak, selain itu ada juga yang digigit anjing penjaga kebun,” katanya lagi.
Untuk penanganan para korban, sudah dilakukan pemberian suntik vaksin anti rabies (VAR). Penanganan korban gigitan anjing selain dilakukan di Puskesmas Pangkut juga dilakukan di Puskesmas Semanggang, Kecamatan Pangkalan Banteng.
”Untuk satu korban gigitan ada yang dilakukan penanganan oleh Puskesmas Semanggang, itu dilakukan karena stok vaksin sudah habis. Dan saat ini sudah kami mintakan penambahan vaksin ke dinas kesehatan,” tambahnya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Haryo Prabowo, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan kasus tersebut. Sampai saat ini pihaknya belum mengetahui secara pasti apakah anjing-anjing yang menggigit warga itu terinfeksi rabies atau tidak.
”Beberapa bulan lalu anjing-anjing warga di kawasan Arut Utara sudah kita lakukan vaksinasi anti rabies. Namun untuk memastikan apakah anjing yang menggigit itu terkena rabies atau tidak, harus ditemukan dahulu. Selain itu kita juga bisa lakukan pemeriksaan dengan menangkap dan memeriksa otak anjing tersebut,” katanya.
Bagi korban gigitan anjing diwajibkan untuk suntik vaksin antirabies sebanyak tiga kali. Terutama untuk mereka yang digigit oleh anjing yang sedang hamil ataupun baru saja melahirkan (beranak).
“Anjing-anjing yang sedang hamil atau yang saat ini baru saja melahirkan sangat mungkin tidak kita suntik vaksin antirabies karena akan mengganggu janinnya, sehingga sangat rawan tertular rabies dari anjing lain,”katanya. (sla/yit)