PANGKALAN BANTENG-Permasalahan di pasar Karang Mulya sepertinya sudah sangat akut. Dugaan adanya jual-beli lapak serta kebocoran Pendapatan Asli Desa (PAD) dari pasar tersebut kini kian terkuak.
Bahkan jual-beli lapak dan penyewaan lapak yang dilakukan oleh pemilik yang diduga bukan pedagang di kawasan tersebut, seolah sudah menjadi rahasia umum. Terbaru, bahkan sejumlah pedagang di dalam pasar kini keberatan dengan operasional pasar subuh yang buka hingga pagi hari.
“Pasar subuh sekarang tidak seperti dulu, pukul 22.00 malam mereka sudah mulai siap-siap untuk buka. Dan ternyata mereka ada yang baru tutup hingga jam 09.00 pagi. Kalau begitu terus, yang jualan di dalam ini bagaimana?,”ungkap Moko, salah seorang pedagang sayur di pasar tersebut, Rabu (27/6).
Menurutnya, keberadaan pasar subuh lebih baik dijadikan satu dengan pasar yang ada saat ini. Karena sebetulnya pasar subuh itu tidak ada. Saat ini pun areal pasar subuh dulunya merupakan areal parkir kendaraan para pengunjung pasar, mau pun kendaraan milik pemasok aneka barang dagangan di pasar tersebut.
“Itu sampean lihat, sekarang malah sudah dicor dibagian lantainya. Lebih baik mereka ikut berdagang di dalam saja,”katanya.
Menurutnya, rencana penataan ulang yang akan dilakukan oleh Pejabat Kepala Desa Karang Mulya saat ini harus segera dilakukan. Jangan sampai program tersebut hanya menjadi sebuah wacana seperti yang dulu.
“Secepatnya, agar lahan-lahan di lokasi pasar ini bisa berfungsi sebagai mana mestinya. Jangan sampai hanya jadi sekedar wacana,”harapnya.
Sementara itu, Pj Kepala Desa Karang Mulya, Amir Mahmud mengaku sudah mendengar dan mengetahui adanya praktik jual beli dan sewa-sewa lapak di kawasan pasar tersebut. Nilainya tidak hanya ratusan ribu, bahkan hingga jutaan rupiah.
”Tidak hanya lapak-lapak di pasar, namun kawasan parkir yang kini jadi lapak pedagang kaki lima di depan itu saya juga sudah tahu. Maka dari itu pembenahan ini sudah sangat mendesak. Nanti malam kita akan kumpulkan pengelola pasar dan juga perwakilan pedagang untuk membahas masalah ini,”pungkasnya. (sla/gus)