SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab-Kotim) membagikan bantuan berupa peralatan pembuatan kolam ikan darat bagi warga nelayan di Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit. Namun, bantuan tersebut khusus diberikan kepada warga yang mau direlokasi dari bibir pantai yang terkena abrasi.
Data dari pemerintahan desa setempat, 10 kepala keluarga sudah menjalani budi daya ikan lele di bawah pembinaan Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kotim, sejak tiga bulan lalu. Sementara yang telah siap menyatakan diri untuk menjalani program pemerintah tersebut tercatat 55 kepala keluarga.
Kepala Desa Ujung Pandaran, Aswin Nur menerangkan, mantan nelayan yang siap menjalankan usaha kolam terpal dalam budi daya ikan lele juga mendapat pembekalan materi. Bantuan itu juga berupa pembuaan kolam di depan atau belakang rumah masing-masing.
”Pemkab Kotim dari Dislutkan sudah banyak membantu warga kami yang telah direlokasi dan juga siap menunggu bantuan kolam terpal datang. Masalah lahan telah disiapkan. Setiap satu rumah satu kolam,”ungkapnya kepada Radar Sampit, Jumat kemarin.
Diketahui, sebelumnya jumlah rumah nelayan di pesisir pantai yang terancam abrasi ada 94 unit. Kemudian terdaftar di program relokasi sebanyak 88 buah rumah, dan sudah dibongkar sebanyak 49 rumah. Masih ada sekitar 45 orang yang belum bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah, jika tak segera pindah.
Aswin menambahkan, saat ini profesi nelayan melaut tak lagi menjamin kebutuhan masyarakat desa tersebut. Terutama pada musim kemarau tiba, gelombang di lautan besar dan membahayakan, karena rata-rata kapal nelayan setempat kapasitasnya di bawah 40 GT (Gross Tonnage).
”Oleh karena itu banyak yang setuju dengan program pemerintah dalam budi daya ikan. Bantuan itu juga dari kolam terpal, dan warga minta ada yang dibuat di belakang rumah,” tandasnya.(mir/gus)