SAMPIT – Dinas Perikanan Kabupaten Kotim terus berupaya membudidayakan ikan Jelawat. Hingga kini, pembenihan sudah dilakukan di Balai Benih Ikan (BBI) Bagendang Kecamatan Mentaya Hilir Utara (MHU), dan jumlahnya dinyatakan sekitar 10 ribu benih ikan Jelawat.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kotim, melalui Kepala Bidang Standarisasi dan Pengelolaan Perikanan Tegoeh Soesioto, memaparkan dengan adanya pembenihan ikan Jelawat maka terbuka lebar peluang masyarakat yang ingin membudidayakan ikan tersebut. Sebab, anak ikan jelawat sudah tersedia di BBI Bagendang.
“Biasanya masyarakat kesulitan untuk memcari bibit-bibit ikan Jelawat. Sekarang BBI Bagendang sudah melakukan pembenihan dengan jumlah sekitar 10 ribu benih Jelawat,” paparnya, Kamis (5/7) kemarin.
Dijelaskannya, budi daya ikan jelawat memang memerlukan waktu panjang, namun prospek ke depan hasilnya sangat menjanjikan. Alasannya, harga ikan tersebut cukup mahal per kilogramnya. “Kalau tidak salah harga ikan Jelawat sekitar Rp 65 ribu per kilogram. Artinya, budidaya ikan Jelawat ini sangat menjanjikan,” tambah Tegoeh.
Salah seorang pemilik kolam, Roby mengaku bahwa untuk membudidayakan ikan Jelawat sangat sulit. Pertama menurutnya, benih ikan jelawat di Sampit sangat terbatas, kedua hasil panen ikan Jelawat memerlukan waktu cukup lama dibanding dengan jenis ikan air tawar lainnya.
”Kalau memang informasinya ada di BBI Bagendang, itu artinya memberi kemudahan bagi kami untuk membeli benih ikan Jelawat yang selama ini sulit untuk dicari,” tandasnya.(fin/gus)