PANGKALAN BUN – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) kembali menggelar rapat percepatan pembangunan jalan konsorsium tahap pertama dan kedua di ruang rapat Bupati Kobar, Selasa (10/7). Pemerintah meminta perusahaan yang diberi tanggung jawab pembangunan jalan, secepatnya melakukan upaya pengerjaan jalan.
Rapat tersebut langsung dipimpin Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah, kepala SOPD, BMKG, dan perwakilan dari perusahaan besar swasta (PBS). Sehingga pengerjaan pembangunan jalan konsorsium tahap pertama di Kecamatan Arut Utara dan Konsorsium tahap kedua di Kecamatan Arut Selatan, Kumai, Pangkalan Banteng, dan Kotawaringin Lama bisa cepat terselesaikan.
”Pembangunan jalan konsorsium tahap pertama ini sudah ada progresnya, tapi cukup lambat. Kemudian konsorsium tahap dua juga belum dimulai," kata Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah.
Untuk itu, lanjut Wabup, Pemkab Kobar memanggil semua pihak yang telah bertanggung jawab dalam pembangunan jalan konsorsium, baik tahap pertama maupun kedua. Terutama di Arut Utara, perusahaan beralasan terkendala cuaca.
”Maka, dalam rapat ini, Pemkab Kobar juga melibatkan BMKG untuk mengetahui informasi terkini terkait cuaca yang menjadi salah satu faktor lambannya pengerjaan jalan konsorsium di Kobar," ujarnya.
Terkait progres pembangunan jalan konsorsium di Kecamatan Aruta, PT Astra sudah memasuki pembukaan jalan tahap ke-II, yakni jalan Desa Nyomba menuju Desa Pamdau. PT BJAP juga diminta melakukan percepatan pembangunan. Untuk PT Korintiga Hutani, justru bagus karena progresnya sudah mencapai 91 persen.
"Sedangkan PT Ensburi Kalteng Mining juga sudah mau melakukan pengerjaan pada Juli ini. Namun, kami tunggu semuanya agar secepatnya menyelesaikan pekerjaan. Pembangunan jalan," jelasnya.
Untuk pembangunan jalan konsorsium tahap kedua belum terlihat sama sekali progres pembangunan. Perusahaan berdalih masih melakukan kajian dan sebagian sudah yang siap meneruskan alat, seperti PT BGA.
”Untuk pembangunan jalan konsorsium tahap dua, pemkab hanya terkendala komunikasi dengan PT SSS. Hal ini harus dirapatkan khusus. Jika tidak melakukan pembangunan, akan kami beri peringatan tegas dari Pemkab Kobar," tegasnya.
Kemudian, untuk memastikan pengerjaan tidak terkendala cuaca buruk, berdasarkan prediksi cuaca dari BMKG, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan pengerjaan pembangunan jalan konsorsium di Aruta, mengingat pertengahan Juli ini diprediksi sudah terjadi pergantian musim dari musim penghujan ke musim kemarau.
”Musim kemarau diprediksi terjadi pertengahan Juli hingga September. Diharapkan dengan waktu sekitar 2,5 bulan musim kemarau ini bisa danfaatkan semaksimal mungkin bagi perusahaan untuk pembangunan jalan, sehingga tidak ada lagi alasan terkendala cuaca," jelasnya. (rin/ign)