PANGKALAN BUN - Seorang pelajar masih duduk di bangku kelas XI SMA, inisial D (17) warga jalan Pemuda gang Damai, RT18, Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), nekat mencuri burung berkicau peliharaan tetangganya. Tujuannya hanya untuk dijual dan uangnya dibelikan minuman keras (miras) alias "kencing setan".
Korban pencurian, Agung Winursito warga jalan Samari, gang Purna, RT.18 Kelurahan Madurejo mengungkapkan, kejadian tersebut berawal saat ia keluar rumah sekitar pukul 19.00 WIB, Selasa (10/7). Saat itu posisi burung jenis Lovebird miliknya berada di halaman rumah, dan saat ditinggalkan dalam keadaan kosong dan tidak ada orang di rumahnya.
“Pas pulang mau kasih makan burung, eh malah hilang,” ujarnya kepada Radar Pangkalan Bun, Rabu (11/7) kemarin.
Agung meneruskan, kebetulan saat itu ada anak muda tetangga yang sedang nongkrong di dekat rumahnya. Saat itu ditanyakannya, bahwa ada D mampir ke pemuda nongkrong tersebut hanya sebentar saja dan lanjut pergi. “Saya cari lah dia muter-muter, saya tanya temannya sedang nongkrong di Sampuraga Baru. Saya samperin ketika dia sedang mabuk,” ucap penggemar burung berkicau ini.
Saat diinterograsi lanjut Agung, D akhirnya mengakui perbuatannya melakukan pencurian burung miliknya dan telah menjualnya ke penadah di pasar burung di Misbar, dengan harga Rp 150 ribu. Padahal harga asli di pasaran, burung tersebut berkisar antara Rp 2 jutaan.
“Rupanya ini yang ke tiga kalinya mencuri burung saya, dulu juga saya pernah kehilangan burung. Dan dia juga mengaku mencuri kuncing tetangga,” ungkapnya.
Sementara ini, Agung belum memiliki niat untuk melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Namun, ia akan membuat surat pernyataan bermaterai kepada RT setempat untuk D, agar tidak lagi mengulangi perbuatannya. “Sebenarnya saya mau lapor Polsek, tapi orang tuanya menangis-nangis minta damai saja,” tandasnya. (jok/gus)