SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Senin, 16 Juli 2018 14:54
Gawat!!!! Kebakaran Lahan Sekitar Kota Semakin Marak
PENYEBAB KABUT: Kebakaran lahan di Kota Sampit dan sekitarnya semakin marak terjadi dalam satu pekan terakhir. Tecatat sudah ada tujuh kejadian. Meski api berhasil dipadamkan, namun masih belum ada oknum tak bertanggung jawab yang ditangkap aparat.(DPKP FOR RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Kebakaran lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), khususnya di wilayah Kecamatan Mentawa Baru Ketapang atau sekitar Kota Sampit yang disebabkan olah ulah manusia,  mulai marak. Tercatat dalam dua hari terakhir,  sudah tujuh kali kebakaran lahan terjadi.

Menyikapi hal itu, rencananya hari ini instansi terkait Pemkab Kotim akan menggelar rapat untuk penetapan status siaga darurat untuk tiga bulan ke depan.

Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kotim, Rihel menerangkan, pihaknya akan menyampaikan apa yang terjadi saat ini berdasarkan fakta di lapangan. Dan menyusun langkah upaya pencegahan selanjutnya.

”Jika kemarin ada empat kali terjadi, hari ini (kemarin) tiga kebakaran lahan ditemukan. Kita sudah bekerja sama dengan BPBD Kotim dalam penanganan pemadaman api. Yang paling sulit dan memakan waktu banyak yakni di Desa Eka Bahurui. Di sana pemadaman menggunakan embung (kolam buatan dari terpal) dan lokasinya cukup jauh dijangkau jika menggunakan kendaraan unit pemadam,” paparnya kepada Radar Sampit, Minggu (15/7).

Lebih lanjut dikatakannya, tiga lokasi kebakaran kemarin terjadi di lahan hijau Jalan Jenderal Sudirman kilometer 6, Jalan Mohammad Hatta, dan di wilayah Desa Eka Bahurui. Masih belum diketahui pasti berapa luasan lahan yang terbakar.

Rihel melanjutkan, saat ini yang utama dilakukan pihaknya adalah upaya pemadaman, agar api tidak meluas ke lahan dan hutan lainnya.

”Kita mulai merasakan banyak kebakaran bermunculan. Masyarakat kita pinta jangan membakar sembarangan, apalagi ditinggalkan begitu saja,” tegasnya.

Sementara itu, sejak awal Januari 2018 hingga kemarin tercatat sudah ada 24 kebakaran lahan. Meski sejauh ini tak ada hutan yang rusak akibat api, namun rihel berharap hal tersebut tidak akan terjadi, karena penanganan akan jauh lebih sulit.

”Tingkat pemadaman api di lahan, padang semak belukar dan hutan itu jauh berbeda. Jangan sampai itu terjadi. Saat ini saja kita maksimal bersama instansi terkait dalam pemadaman kebakaran lahan, agar tak merembet ke hutan,” pungkasnya. (mir/gus)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers