SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Senin, 16 Juli 2018 15:18
Letak di Bukit, 12 Tahun Tak Miliki WC

Menengok Prasarana di SDN 1 Baninan di Kecamatan Cempaga

SEPI AKTIVITAS: Kondisi SDN 1 Baninan saat di tinggal libur para murid. Sekolah ini sangat memerlukan wc, pagar dan keramik untuk ruangan belajar murid serta ruang guru.(ARIFIN/RADAR SAMPIT)

Minimnya infrastruktur pendidikan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), masih mudah dijumpai. Seperti di SDN 1 Desa Baninan Kecamatan Cempaga, yang hingga kini tidak memiliki water closet (WC), baik untuk murid dan guru.

ARIFIN, Sampit

Sejak 2006,  para murid bisa dikatakan kesulitan untuk buang hajat besar dan kecil. Hal itu juga berlaku bagi para tenaga pendidik di sekolah tersebut. Namun, bagi para tenaga pendidik, kadang masih bisa mengandalkan wc milik tetangga. Sedangkan para murid banyak yang terpaksa pergi ke pinggir sungai dan terkadang di sembarang tempat.

Lokasi SDN 1 Baninan berada di kilometer 83 Jalan Tjilik Riwut. Posisinya tidak berada di dekat jalan besar melainkan di atas bukit. Hal itulah memudahkan para murid untuk buang hajat di sembarang tempat.

“Kalau guru masih mendingan, mereka masih bisa menggunakan wc punya warga yang ada d isekitar sekolah. Yang jadi perhatian serius kami itu, para murid. Mereka kadang-kadang buang hajat ke sungai dan ada juga di sembarang tempat,” ucap Kepala SDN 1 Baninan,  Genefo saat dibincangi Radar Sampit, Sabtu (14/7).

Rasa prihatin akan anak didiknya, pihak sekolah sudah berupaya untuk mengusulkan kepada pemerintah daerah melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) baik tingkat desa mau pun kecamatan. Namun, musrenbang itu dinilai hanya sebatas formalitas karena setiap usulan tidak pernah direspon dengan baik,  sejak 2006 hingga 2018.

SDN 1 Baninan tidak hanya sebatas bermohon kepada pemerintah daerah agar membangunkan wc,  baik untuk murid maupun guru. Sekolahan  ini juga tidak memiliki pagar,  sehingga dianggap rawan  menjadi sasaran pencurian.

“Jumlah murid kami hanya 106 orang dan guru hanya  6 orang termasuk saya (kepala sekolah,Red). Ruangan belajar juga ada 6 kelas termasuk ruangan untuk guru dan kepala sekolah,” kata Ganefo.

Sementara itu, Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Cempaga Tado Laksamana membenarkan bahwa SDN 1 Baninan benar-benar memerlukan bangunan wc baik untuk murid dan guru. “Benar, sekolah itu tidak ada wc dan pagar. Untuk wc itu tidak ada  dari sekitar 2006,” ungkapnya.

Terkait usulan, lanjut Tado, sudah sering disampaikan melalui musrenbang. Bahkan, usulan tidak hanya  untuk wc, tapi juga termasuk pagar sekolah, serta keramik ruangan belajar murid dan guru.

“Bangunannya berbentuk semi permanen. Mereka juga mengusulkan pagar dan keramik. Kami berharap usulan itu direspon dengan baik demi pemerataan sarana dan prasarana pendidikan yang tertuang dalam delapan standar pendidikan,” pungkasnya. (***/gus)

 

 

 

 

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers