SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Selasa, 17 Juli 2018 16:33
WADUH BAHAYA..!! Karhutla Merambah Taman Nasional
BERJIBAKU: Anggota tim gabungan ketika berupaya memadamkan api kebakaran lahan di wilayah TNTP, Sabtu (14/7).(FNPF for RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN – Memasuki musim kemarau ini, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mulai marak terjadi di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dan sekitarnya. Parahnya, peristiwa yang kerap terjadi saat kemarau tersebut, merambah sekitar 10 hektare ke kawasan Taman Nasional Tanjung Putting (TNTP).

Manager Kalimantan, Friends of the National Parks Foundations (FNPF), Basuki Budi Santoso menuturkan, kebakaran di wilayah TNTP tersebut terjadi di areal terbuka di daerah Natai Tengah, pada pukul 16.00WIB, Sabtu (14/7). Kemudian pada pagi hari Minggu (15/7), pihaknya bersama tim Orangutan Fondation Internasional (OFI) dan balai TNTP berangkat menuju lokasi kebakaran tersebut.

“Kalau dilihat dari sungai, apinya kelihatan dekat saja, tapi saat masuk jauh ke dalam, karena kita harus buka akses baru jalur darat dan rawa,” ujarnya kepada Radar Pangkalan Bun, Senin (16/7) kemarin.

Basuki meneruskan, untuk mencapai pusat kebakaran tersebut tim gabungan masuk melalui sungai mengunakan kelotok,  lalu masuk ke hutan dan rawa yang masih rimbun. Hari Minggu tadi sekitar pukul 14.00 WIB, perjalanan dimulai jalur darat menuju lokasi dengan jarak sekitar 4 hingga 5 kilometer dan sampai di lokasi kebakaran sekitar pukul 16.00 WIB.

”Kita hanya berbekal peralatan alat pemukul api dan jetshooter. Sulitnya sumber air di lokasi menjadi kendala pemadaman, dan api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 21.00 WIB,” terangnya.

 Menurut Basuki, kebakaran lahan terbuka padang ilalang tersebut hampir memasuki hutan lebat. Api diduga sengaja dibakar oleh pemburu satwa, pasalnya satwa seperti rusa sangat menyukai memakan tunas yang baru tumbuh dari hasil pembakaran. 

”Saat ini kita siaga terus dengan besinergi dengan semua stakeholder dengan saling memberikan informasi,” cetusnya.

Selain di kawasan TNTP, dalam dua hari terakhir karhutla tercatat terjadi 3 kali. Seperti diungkapkan Kasi Pencegahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Pahrul Laji, bahwa kebakaran pertama terjadi di RT.09 Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Minggu (15/7) sekitar pukul 18.00 WIB. Kebakaran itu melanda lahan milik Sabri Ketua RT.09 yang merupakan lahan kebun nanas seluas 0,5 hektare.

”Paginya selesai kita padamkan dengan tim terpadu beserta masyarakat sekitar,” ujarnya kepada koran ini.

Pahrul melanjutkan, pada malam hari Minggu (15/7) sekitar pukul 21.00 WIB kembali lagi terjadi kebakaran lahan di Desa Kubu, Kecamatan Kumai. Lahan tersebut merupakan lahan pasir. Sulitnya sumber air yang berada di dekat lokasi kebakaran membuat pemadaman dilakukan secara manual.

“Karena lahan pasir, jadi kita pukul saja dengan alat pemukul dan api dapat dipadamkan, hanya 50 X 50 meter persegi yang terbakar,” tambahnya.

Dilanjutkannya, kebakaran lahan kebun masyarakat juga  terjadi di Sungai Tatas, Kelurahan Baru, Kecamatan Arsel, Senin (16/7) sekitar pukul 10.00 WIB. Hingga sore hari, penanganan pemadaman oleh tim terpadu Karhutla terus dilakukan.

“Hingga saat ini sudah lebih dari 5 hektare yang terbakar, karena yang terbakar merupakan lahan gambut,” ungkap Pahrul.

Menurut Pahrul, sudah dua minggu memasuki musim kemarau ini yang patut diwaspadai adalah terjadinya kebakaran lahan pada malam hari. Pasalnya, ilalang dan tumbuhan liar lainnya pada malam hari tidak basah, sehingga gampang terbakar.

Sementara itu Dandim 1014/PBN Letkol Inf Muhammad Roni Sulaeman menyampaikan, hotspot di Sungai Tatas, Kelurahan Baru terdeteksi pada pukul 08.00 WIB, Senin (16/7) dengan luasan kebakaran awal sekitar 2 hektare. Personel yang terlibat mengatasi yakni dari unsur TNI-Polri, BPBD, Manggala Agni dan masyarakat.

”Pemadaman menggunakan mesin portable, pompa air gendong perorangan. Sementara lahan yang tebakar dapat ditangani sebagian sudah padam. Kini pemilik lahan, atas nama bapak Gito masih dalam penyelidikan Polsek Arsel,” pungkasnya.(jok/gus)

 

 


BACA JUGA

Rabu, 30 April 2025 13:09

Asisten I Setda Kobar Resmikan Gerai Gramedia Pertama di Kalimantan Tengah

PANGKALAN BUN - Asisten I Setda Kotawaringin Barat (Kobar), Tengku…

Selasa, 29 April 2025 17:41

Pelabuhan Penyeberangan Akses Penghubung Antar Desa

PANGKALAN BUN – Dalam upaya percepatan pembangunan yang merata, Pemerintah…

Selasa, 29 April 2025 17:41

Perusahaan Diimbau Laporkan Hasil Rekrutmen Job Fair

PANGKALAN BUN – Ajang Job Fair Kolaborasi yang diselenggarakan pada…

Selasa, 29 April 2025 17:39

Dewan Apresiasi Peresmian Taman Kolaborasi

PANGKALAN BUN – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dari…

Selasa, 29 April 2025 13:15

Komisi A DPRD Minta Sekolah Patuhi Edaran Bupati, Terkait Larangan Pungutan

PANGKALAN BUN – Ketua Komisi A DPRD Kotawaringin Barat, Muhammad…

Senin, 28 April 2025 17:14

Job Fair Sediakan Beragam Lowongan Kerja

PANGKALAN BUN – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) melalui Dinas…

Senin, 28 April 2025 17:13

Perusahaan Penyerap Tenaga Kerja Dapat Penghargaan

PANGKALAN BUN– Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) memberikan penghargaan kepada…

Senin, 28 April 2025 17:12

Penertiban Lahan Oleh Satgas PKH Harus Ada Batasan Luasan

PANGKALAN BUN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Barat…

Jumat, 25 April 2025 11:59

Bupati: Masyarakat Tak Perlu Risau dengan Kehadiran Satgas PKH

PANGKALAN BUN– Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), Hj. Nurhidayah, mengimbau masyarakat…

Jumat, 25 April 2025 11:58

Job Fair Kolaborasi Sediakan 800 Lowongan Kerja di Kobar

Pangkalan Bun – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat melalui Dinas Tenaga…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers