SAMPIT – Dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim) bersama TNI dan Polri telah memastikan kesiapan peralatan dan pasukan. Tim ini akan bekerja efektif selama empat bulan ke depan.
Jumat (21/7) pagi kemarin, ratusan anggota Posko Terpadu Siaga Darurat Karhutla Kotim dari 15 instansi dan lembaga mengikuti apel bersama. Mereka juga bersama-sama memeriksa peralatan yang dimiliki di halaman Museum Kayu Sampit.
Dandim 1015 Sampit, Letkol Inf Sumarlin Marzuki yang memimpin kegiatan tersebut meminta semua personel harus siap dan bisa bertanggungjawab dalam menjalankan tugasnya. Pihaknya juga melihat kondisi langsung peralatan yang digunakan, mulai dari kendaraan sampai alat pemadaman api.
Sebelumnya juga dijelaskan, jika peralatan yang ada saat ini masih kekurangan. Namun ditegaskannya, tim harus tetap bisa berjuang dengan kemampuan dan sarana prasarana yang telah disediakan.
Usai apel kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan kondisi anggota dan peralatan, pihaknya juga meningkatkan koordinasi lintas instansi dan lembaga yang tergabung dalam tim penanganan Karhutla ini.
Dengan adanya sinergisitas tersebut, apabila ada kebakaran yang terjadi cepat ditangani, dan mendapati pelakunya agar segera diamankan jajaran kepolisian. Hal itu mengingat, kebakaran lahan yang terjadi saat ini sudah mulai marak terjadi, bahkan acap kali terjadi pemadaman harus dilakukan lebih dari satu hari.
Seperti yang dijelaskan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halikinnor melalui Kepala Pelaksana M Yusuf, pemadaman karhutla yang baru-baru ini terjadi di tanah gambut, masih saja harus ditangani kembali.
”Meski api sudah padam, tetapi asap masih kelihatan dari tanah gambut sehingga memang harus kembali dipadamkan. Sambil mengawasi daerah lainnya jika ada kebakaran lagi,”pungkasnya, Jumat (20/7). (mir/gus)