SAMPIT – Musim kemarau berdampak pada penjualan ikan di pasaran. Berbagai tambak mengaku mengalami kekeringan sehingga harga ikan di pasaran melambung.
Ita, pedagang ikan di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM), mengatakan bahwa pada musim kemarau ini hasil tambak mengalami kekeringan sehingga harga ikan tambak maupun ikan laut mengalami kenaikan sejak dua pekan yang lalu.
“Semua ikan rata-rata lagi mahal. Ikan tambak atau ikan laut mahal semua. Kalau masyarakat yang mampu beli, ya enggak jadi masalah. Beberapa hari ini penjualan turun, masyarakat tidak begitu beli banyak. Hanya seperlunya saja,” kata Ita, Minggu (22/7).
Kenaikan harga ini disebabkan karena Sampit sudah memasuki musim kemarau dan juga gelombang besar. “Para nelayan tidak semua ada yang berani berlayar karena gelombang besar, begitu juga ikan tambak penyebabnya karena masuk musim kemarau jadi air kering produksinya jadi lambat,” kata Ita.
Ita mengatakan, ikan tambak seperti ikan nila naik menjadi Rp 38 ribu per kilogram dari harga Rp 35 ribu per kilogram. Ikan patin naik menjadi Rp 32 ribu per kilogram dari harga Rp 25 ribu. Sedangkan ikan laut seperti ikan tongkol naik menjadi Rp 38 ribu per kilogram dari harga Rp 35 ribu, ikan bawal naik menjadi Rp 28 ribu dari harga Rp 25 ribu, dan peda naik menjadi Rp 45 ribu per kilogram dari harga Rp 35 ribu.
“Dari pengambilannya saja sudah naik. Kalau enggak dinaikan penjualannya, saya yang rugi. Seperti ikan nila saja, modal ambilannya sudah Rp 35 ribu per kilogram. Padahal biasanya kalau harga stabil angka Rp 35 ribu itu sudah bisa dijual ke pembeli,” ujarnya. (rm-87/yit)