SAMPIT – Titikpanas kembali terpantau di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Selasa (24/7). Ada tujuh titik panas yang tersebar di sejumlah wilayah. Apabila sebelumnya hanya terpantau di wilayah selatan, kali ini di wilayah utara juga terpantau.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandara H Asan Sampit Nur Setiawan mengatakan, tujuh titik panas itu tersebar di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS) lima titik dan dua di Parenggean dua titik. Sehari sebelumnya titik panas sempat hilang setelah hujan turun.
”Hujan memang sempat turun di beberapa wilayah, namun intensitasnya rendah, sehingga hanya mampu menahan titik panas sehari,” ujar Nur, Selasa (24/7).
Menurutnya, pekan ini sudah memasuki musim kemarau. Meski demikian, hujan masih turun di beberapa wilayah. Namun, intensitas rendah, sehingga tingkat kekeringan masih cukup tinggi. Puncak kemarau terjadi pada Agustus hingga September mendatang.
”Pada September, curah hujan sudah mulai mengalami peningkatan. Hal yang harus diwaspadai, tingkat kekeringan tahun ini lebih tinggi dibandingkan dua tahun sebelumnya sehingga sangat mudah terbakar,” ujarnya.
Jika kondisi terus panas, dikhawatirkan sebaran titik panas akan meluas. Terpantaunya titik panas di wilayah utara, diharapkan ada penanganan cepat agar kebakaran tidak semakin meluas. (dc/ign)