ARUT UTARA - Warga RT 06 Kelurahan Arut Utara (Aruta) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, bergotong royong membangun jalan. Jika dirupiahkan, pembangunan ini setara dengan Rp 40 miliar. Jumlah dana tersebut merupakan dana swadaya warga dan bantuan dari Astra Agro Lestari berupa alat berat beserta operator.
"Panjang 8 kilometer dan lebar 20 meter, jika dihitung per meter itu 250 ribu mulai penimbunan dan lainnya maka totalnya Rp 40 miliar," jelas Darsani, tokoh Suku Dayak Aruta, Senin (30/7).
Pembangunan pembuatan jalan baru dan pelebaran yang dilakoni warga hampir dua bulan ini berawal gagasan Darsani Alfius Mahi. Siang malam dia memikirkan bagaimana agar daerahnya bisa maju seperti daerah lain. Awal bulan Juni, ide tersebut ia sampaikan kepada warga yang lain serta mengajukan kerjasama dengan perusahan sawit yang berada di wilayahnya.
"Kecamatan Aruta ini sangat tertinggal jika dibandingkan kecamatan lain yang ada di Kobar. Maka saya, warga dan dibantu oleh perusahaan Astra bekerja siang malam agar pembangunan ini segera terwujud," ucapnya.
Lokasi pembangunan sepanjang 8 kilometer berada di sebelah timur Kelurahan Pangkut atau tepatnya di daerah terminal. Dalam pantauan, bentuk atau skema jalan tersebut melingkar dan menghubungkan di antara jalan yang sudah ada. Bahkan ada beberapa ruas jalan sengaja dibuat dua jalur atau satu arah dan di tengahnya dibangun taman.
"Rencananya memang ini untuk kota, maka skemanya juga sudah seperti kota," ujarnya.
Sementara itu, Ketua RT 06 Jomutun Sinaga menyampaikan tujuan dari pembangunan tersebut agar pemerintah memberikan kesempatan untuk pemekaran desa. Ia juga menjelaskan jika keinginan itu murni kemauan warga karena ingin maju.
"Saya kira tidak ada salahnya pemerintah ini memberikan kesempatan pada kita. Dengan jumlah 150 KK dengan 600 jiwa itu sudah layak menjadi desa tersendiri. Apalagi kami sudah bangun jalan dan termasuk juga kantor desanya," harap Sinaga.
Sinaga juga menjelaskan, RT 06 terdiri dari 4 wilayah. Yakni, wilayah Sungai Seribu, Sungai Merah, Sungai Garam dan Terminal. Sehingga dari keempat wilayah tersebut dan ditambah wilayah yang lain (Perkebunan Sawit) sangat memungkinkan berdiri menjadi desa sendiri.
"Tentunya daerah ini (Aruta) akan semakin maju. Karena perhatian dari pemerintah pun akan memberikan nilai lebih, baik bantuan untuk pembangunan maupun bantuan lainnya. Kalau soal legalitas pengajuan pemekaran mohonlah kami dibantu dan dibimbing," papar Sinaga.
Ungkapan yang sama juga disampaikan oleh Rabun, sebagai koordinator yang dipercaya mengendalikan kegiatan tersebut dirinya berharap Pemda Kobar bisa merealisasikan keinginan warga. Rabun juga menjelaskan jika perjuangan dan pengorbanan warga RT 06 tanpa kenal lelah hanya karena berharap daerahnya bisa berkembang lebih maju dan tidak tertinggal lagi.
"Kami semua gotong royong siang malam, tanpa kenal waktu. Kami semua berharap agar Pemda Kobar, khususnya Ibu Bupati Nurhidayah dan Bapak Wakil Bupati Ahmadi Riansyah benar-benar mendengar aspirasi kami," harap Rabun di lokasi pembangunan. (sam/yit)