PALANGKA RAYA – Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Tengah (Kalteng) Yayuk Indriati memastikan program pemberian vaksin Measles Rubella (MR) tetap berjalan, kendati di satu sisi vaksinasi ini masih menuai pro dan kontra.
Ia menegaskan, pemberian vaksin ini merupakan program Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan. Sehingga, Dinas Kesehatan di provinsi, kabupaten dan kota harus menindaklanjuti hal tersebut.
Berkenaan dengan surat edaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang meminta menghantikan sementara pemberian vaksin ini, ia mengatakan bahwa hal tersebut tidak jadi masalah.
“Program ini (pemberian vaksin, Red) adalah program nasional. Soal surat edaran MUI, itu kami hargai dan kami menghormati sikap masyarakat yang ingin menunda (vaksin). Namun yang pasti, vaksinasi kami jalankan saja dulu,” katanya, kemarin (5/8).
Maka dari itu, ia memastikan selagi belum ada putusan baru dari Kementerian Kesehatan, pihaknya tetap menjalankan pemberian vaksin. Hanya saja, Dinkes tidak akan memaksa apabila ada masyarakat yang tidak ingin anak-anaknya divaksin karena berbagai alasan.
“Tetap berlangsung seperti biasa, dan berlangsung. Untuk sementara ini, petugas melakukan di sekolah-sekolah dulu sesuai dengan jadwal. Kalau ada orang tua yang tidak ingin atau minta ditunda, ya kami hormati,” katanya.
Menurutnya, surat edaran yang disampaikan MUI hanya permintaan untuk menunda, dan bukan larangan untuk memberikan. Hal itu masih dibahas dan masih dicari solusinya di tingkat pusat. Terlebih, yang menyatakan sesuatu halal atau tidak, hanyalah Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika MUI (LPPOM MUI).
“Di pusat juga sedang menggodok hal ini, dan dicari solusinya. Namun untuk sekarang, sementara kami hanya memberikan pada yang mau divaksin. Kalau ada yang tidak mau, tidak mungkin kami paksakan harus mau,” ucapnya.
Yayuk menyebutkan, untuk Kalteng ditargetkan 691.362 anak diberikan vaksin dengan usia sembilan bulan – di bawah usia 15 tahun. Sekarang ini, sekira 40.072 anak sudah mendapatkan vaksin MR, atau masih 5,8 persen dari target yang ditetapkan.
Ia memastikan, vaksin MR ini juga tersedia di Puskesmas, karena sejak bulan Juli kemarin, Dinkes Kalteng menyalurkan vaksin tersebut ke kabupaten dan kota untuk diteruskan ke pusat kesehatan di daerahnya masing-masing.
“Untuk distribusi tidak ada masalah, karena selain ke sekolah, juga disediakan di Puskesmas. Jadi misalkan terlewat di sekolah, orang tua bisa bawa anaknya ke Puskesmas,” pungkasnya. (sho/fm)