MENJELANG Agustusan, kebutuhan warga terhadap bendera merah putih serta berbagai atribut merah putih dalam berbagai bentuk pun makin meningkat. Peluang ini pun ditangkap para pedagang bendera yang sudah meuali menjamur sejak Juli lalu.
AGUS FATARONI, Palangka Raya
Salah seorang penjual asal Bandung, Risma, mengatakan menjadi penjual bendera sudah dilakoninya sejak empat tahun belakangan bersama suaminya. Bahkan Palangka Raya menjadi kota tujuan pertama yang disambanginya untuk mengais rejeki musiman ini.
"Saya berjualan bendera sejak akhir Juli lalu. Meskipun sebenarnya sudah berjualan bendera sejak empat tahun lalu," kata Risma, saat dijumpai di Jalan Tjilik Riwut km 5, Jumat (10/8).
Wanita asal Bandung, Jawa Barat itu mengatakan saat ini dia membawa sebanyak satu karung bendera dan umbul-umbul dengan tema kemerdekaan, dirinya pun mengatakan dagangannya tersebut diperoleh dari salah satu pengusaha di Bandung.
“Saat awal jualan, biasanya warga hanya sekadar bertanya harga. Puncak pembelian biasanya mulai 1-15 Agustus," kata wanita yang mengaku datang bersama 10 rekannya.
Dia mengatakan, berjualan bendera setiap menjelang 17 Agustus telah menjadi rutinitas tahunan. Selain karena keuntungan yang menggiurkan, berjualan bendera ini juga tak membutuhkan modal banyak karena hanya barang yang laku saja yang dibayar kepada bosnya.
"Untuk tahun lalu, keuntungan bersih menjual bendera mencapai Rp 25 juta, tergantung ramai atau tidaknya penjualan. Namun yang pasti sangat jarang keuntungan dibawah Rp 10 juta, karena tidak banyak juga perkantoran yang sudah menjadi langganannya," katanya.
Jenis dan harga bendera yang dijualnya pun bervariasi, bahkan juga berbagai ukuran, dia juga menjual umbul-umbul dengan ukuran yang berbeda, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setiap tahunnnya.
"Untuk bendera ada yang Rp 20 ribu, Rp 40 ribu sampai ada yang Rp 100 ribu hingga Rp 250 ribu. Untuk umbul-umbul ada yang harganya sekitar Rp 80 ribu ada yang sampai lima ratusan ribu lebih. Semua tergantung ukuran dan jenis," katanya.
Sementara itu, salah satu warga Kota Palangka Raya, Andik, yang kebetulan singgah di lokasi mengaku saat ini masih bertanya harga kepada sejumlah pedagang bendera agar nantinya bisa membeli di tempat yang paling murah.
"Saya sengaja bertanya harga kepada sejumlah pedagang bendera. Siapa tahu bisa membeli dengan harga yang lebih murah," jelasnya.(*/vin)