SAMPIT – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sampit yang terletak di Bandara H Asan Sampit mendeteksi 14 titik panas di beberapa wilayah di Kabupaten Kotim. Belasan titik panas tersebut terpantau dengan keakuratan mencapai 100 persen.
”Sementara memang sebaran titik panas meluas. Padahal di hari sebelumnya, Selasa (14/8) sudah mulai padam,” ujar Kepala BMKG Sampit Nur Setiawan, Rabu (15/8).
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Rihel mengatakan, 14 titik panas tersebut berada di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kecamatan Pulau Hanaut, dan Kecamatan Teluk Sampit.
Helikopter water bombing juga telah dikerahkan untuk pemadaman di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Namun, air yang disiramkan dari helikopter belum sepenuhnya memadamkan api. Pasalnya, air yang ditumpahkan dipastikan terhempas oleh angin sehingga mirip air hujan.
Menurutnya, lahan gambut yang terbakar masih sulit dipadamkan dengan water bombing karena volume air kurang banyak.
Namun, Rihel tak menampik medan yang berat di lokasi kebakaran yang penuh gambut, menyulitkan unit pemadam menuju lokasi titik api. Oleh sebab itu, pihaknya berharap masyarakat yang berada dekat dengan lokasi kebakaran, lebih dulu memadamkan api dengan alat seadanya, sembari menunggu petugas pemadam api datang.
”Kalau masyarakat tak mau membantu, api bisa lebih besar sebelum petugas datang,” tandasnya. (ron/yit)