SAMPIT – Kelompok tani budidaya ikan patin di Desa Bapeang Kecamatan Mentawa Baru (MB) Ketapang mengeluhkan hasil budi daya mereka. Keluhannya yakni setiap menjelang panen banyak yang mati. Hingga sekarang, belum ada solusi tepat meminimalisir kematian ikan tersebut.
Perwakilan kelompok budi daya ikan Maju Bersama, Desa Bapeang, Masdar mengungkapkan keluhan anggota terhadap budi daya ikan patin sudah sering disampaikan kepada dinas terkait melalui pendamping budidaya ikan lapangan.
“Kami sudah sampaikan karena ada beberapa anggota mengeluh setiap akan panen ikan patin dipastikan banyak yang mati. Jadi, anggota banyak yang bingung,” ucapnya pada acara panen raya ikan patin sekaligus pencanangan pojok kampung jelawat di Desa Bapeang, Kamis (30/8).
Masdar tidak menyebutkan jelas jumlah ikan patin mati saat akan dipanen. Akan tetapi, dia hanya mengisyaratkan bahwa matinya ikan patin dikarenakan kolam tanah sudah tidak layak digunakan karena pengendapan lumpur.
“Kami juga mengharapkan adanya bantuan baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat berupa alkon untuk penyedot lumpur tersebut. Mudah-mudahan dengan cara seperti itu bisa meminimalisir matinya ikan patin,” ujarnya dihadapan yang hadir pada cara tersebut.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Slamet Soebjakto yang turut hadir diacara itu menjelaskan, ikan patin mati lantaran di kolam tidak ada sirklusi udara. Sedangkan kolam semakin lama, maka kotoran mudah terendap dan harus segera dibersihkan.
Selain itu tambah dia, petani budi daya ikan patin belum menggunakan probiotik. Padahal, probiotik itu sangat diperlukan untuk dicampurkan dengan pakan ikan. “Probiotik ini tidak membuat ikan mati, justru kandungannya mengaktifkan bakteri positif bagi pakan ikan,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kotim M Taufiq Mukri menambahkan bahwa Pemkab Kotim siap menampung aspirasi dan keluhan para pembudidaya ikan patin di Desa Bapeang tersebut.
”Apa yang disampaikan perwakilan dari budi daya ikan patin sudah dicatat oleh sekda. Nanti, kepala dinas perikanan juga akan mengupayakan bagaimana membantu pengadaan mesin alkon untuk menyedot lumpur, supaya ikan patin tidak mati lagi,” pungkasnya.(fin/gus)