PALANGKA RAYA – Kepala Badan Pendapatan Daerah (BPD) Kalimantan Tengah (Kalteng) Kaspinoor mengakui, Pendapatan Asli Daerah (PAD) provinsi ini sudah mendekati angka Rp 1 Rriliun. Pencapaian di Triwulan III tersebut dianggap luar biasa, karena target yang ditetapkan untuk PAD tahun ini sebesar Rp 1,4 triliun.
Jika dipersentasekan, pada Triwulan III PAD sudah mencapai 80,16 persen. Dirinya yakin dengan waktu yang tersisa apa yang ditergetkan untuk pendapatan daerah ini bisa tercapai. Terlebih gambarannya sudah terlihat ada peningkatan signifikan dari sektor penerimaan.
“Ini sangat bagus, sekarang tinggal kita pacu lagi agar targetnya bisa tercapai bahkan melampaui,” cetus Kaspinoor, Sabtu (29/9)
Dijelaskannya, selain langkah evaluasi, upaya yang dilakukan pihaknya untuk mencapai target tersebut, yakni dengan melakukan langkah sosialisasi yang berkenaan dengan optimalisasi PAD. Langkah kecil ini ternyata berdampak cukup besar, tinggal upaya tersebut dimatangkan lagi melalui koordinasi antar pihak.
“Artinya ini, upaya peningkatan itu sudah cukup signifikan. Ya paling tidak kita optimis untuk sampai dengan akhir tahun capaian target pendapatan bisa sampai 100 persen,” ucapnya.
Jika dibangikan tahun 2016 dan 2017, apa yang diperoleh tahun ini terbilang sangat baik. Sebab pada tahun 2016 lalu, Kalteng sempat melakukan rasionalisasi karena penerimaan berkurang Rp 800 miliar, kemudian 2017 sektor penerimaan juga kurang optimal.
“Gambarannya, untuk 2018 kita pasti ada peningkatan Rp 200 miliar, sehingga dari tahun ke tahun rata-rata peningkatan PAD Kalteng bisa di atas Rp 200 miliar,” tutur Kaspinoor.
Selain itu, pihaknya juga memperkuat koordinasi dan pembentukan tim terpadu. Yang tidak kalah penting, yakni memperbaiki pelayanan pembayaran pajak guna memudahkan masyarakat melaksanakan kewajibannya.
Sementara itu, kebijakan gubernur mengenai kewajiban dunia usaha menggunakan pelat KH juga terus diawasi. Bahkan tim dari BKD sampai turun ke lapangan untuk memantau kepatuhan perusahaan terhadap instruksi pemerintah.
“Tim ini bergabung, ada dari Polda, Jasaraharja kemudian tim dari kabupaten dan kota. Pada intinya semua program yang ada ini diperkuat untuk mencapai target pendapatan,” pungkasnya. (sho/gus)