SUKAMARA – Kualitas air sungai Jelai sampai saat ini belum normal, hal tersebut terlihat gagalnya penambak yang mencoba menebarkan bibit ikan. Sebagian ikan tidak bisa bertahan hidup lebih lama.
“Akibat perubahan warna air sungai pada November 2015 lalu, kematian ikan tambak lebih banyak. Pemilik keramba saat ini lebih memilih mengosongkan tambak sambil menunggu kondisi air normal baru mengisi bibit baru,” ujar Basir, penambak ikan sungai Jelai, Selasa (12/1).
Basir menyebutkan dari puluhan ribu bibit ikan yang ditebar hampir 50 persen saja yang bisa bertahan hidup, bahkan ikan-ikan enggan memakan pakan yang diberikan. “Jenis ikan nila yang mampu bertahan, sementara ikan jenis ini yang kami budidayakan,” tambahnya.
Jaki warga Sukamara lainnya menyebutkan sejak memasuki musim penghujan, kualitas air sungai Jelai berubah. Ikan-ikan sungai baik yang dibudidaya maupun tidak, banyak yang mati.
Akibatnya tidak saja membuat penambak merugi, para nelayan sungai juga kesulitan mencari ikan. “Biasanya di pinggi sungai banyak ikan-ikan kecil, sekarang sudah tidak terlihat lagi,” terang Jaki. (fzr/fm)