SAMPIT – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengawasi ketat aktivitas transportasi penyeberangan. Terutama bagi feri yang melayani penyeberangan dari dan ke Kelurahan Mentaya Seberang, Kecamatan Seranau.
”Kami menempatkan petugas di dermaga feri penyeberangan, yakni di Dermaga Inhutanni,” kata Kepala Dishub Kotim Fadlian Noor, Selasa (2/10).
Pengawasan diperketat, terutama pada jam-jam padat aktivitas. Seperti sore dan pagi hari.
Fadlian menuturkan, keselamatan transportasi merupakan tanggung jawab semua pihak, sehingga sudah semestinya saling menjaga. Kendati demikian, pengelola feri juga diminta disiplin dan tertib menaati peraturan dalam melayani jasa penyeberangan.
Saat kondisi cuaca tak bersahabat, nakhoda dilarang mengoperasikan feri. Jumlah motor dan penumpang yang diangkut juga perlu diperhatikan. Tidak boleh melebihi kapasitas yang ada.
Pengelola feri biasanya paham apa yang harus dilakukan saat cuaca buruk. Dalam kondisi tersebut, penumpang harus bersabar dan tidak memaksakan kehendak untuk menyeberang.
Insiden yang dialami feri penyeberangan saat cuaca ekstrem seperti beberapa waktu lalu, jangan sampai terjadi.
Di Kotim, ada sejumlah feri yang melayani jasa penyeberangan manusia dan kendaraan roda dua. Semua kapal yang melayani jasa itu dinilai rawan. Sebab, kapal masih berbahan kayu, sehingga perlu ditingkatkan semua kualitasnya.
Saat ini ada sejumlah feri penyeberangan yang dioperasikan di Kotim. Di antaranya, di perairan Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Kecamatan Pulau Hanaut. Di kawasan perairan ini, pengoperasian feri dibatasi.
Malam hari tak boleh melayani jasa penyeberangan. Sebab, perairan itu sangat rawan terjadi kapal tenggelam karena ombaknya yang tinggi. Di Sampit, hanya ada satu feri yang melayani penyeberangan kendaraan roda dua dari dan ke Kelurahan Mentaya Seberang, Kecamatan Seranau, yakni KM Mentaya.
Dishub memperingatkan pengelola feri penyeberangan, agar jangan sampai mengangkut melebihi kapasitas. Ini penting guna menghindari hal yang tak diinginkan. Selain itu, fasilitas keselamatan seperti rompi pelampung harus tersedia dan memadai. (oes/ign)