SAMPIT – Sebuah kapal tongkang bermuatan CPO yang akan berlayar menuju Gresik, menyenggol Kapal Kirana III milik PT Dharma Lautan Utama (DLU) yang bersiap sandar di Pelabuhan Sampit, Selasa (9/10). Kerugian akibat kejadian itu diperkirakan mencapai Rp 1 miliar.
Pimpinan DLU Cabang Sampit Hendrik Sugiharto mengatakan, kejadian bermula ketika Kapal Kirana III jenis kapal roro yang berlayar dari Surabaya menuju Sampit tiba sekitar pukul 23.06 WIB, Senin (8/10). Kapal itu tak bisa sandar karena kondisi air saat itu sedang kandas, sehingga harus menunggu hingga pukul 02.00.
Pada alur dan waktu yang sama sebuah kapal tongkang berniat keluar muara. Saat itulah benturan terjadi. Dua kapal itu saling tubruk di bagian haluan kiri depan.
”Pada saat bersamaan, kapal kami terbawa arus masuk sehingga membentur kapal tongkang pada bagian depan haluan kiri kapal sehingga mengalami kerusakan, tetapi tidak sampai mengalami kebocoran,” kata Hendrik.
Menurut Hendrik, Kirana III bermuatan 70 penumpang ditambah 35 kru kapal. Kapal itu juga mengangkut 28 jenis kendaraan yang berbeda. Semua dalam kondisi aman. ”Alhamdulillah, dalam kejadian itu semua penumpang dalam kondisi aman dan turun pukul 06.00,” kata Hendrik.
Terkait kerusakan kapal, pihaknya masih berkoordinasi dengan KSOP. ”Kami belum bisa mengestimasi kerugian materialnya, yang jelas saat ini kami perlu pembenahan dan memohon petunjuk dari KSOP Sampit. Untuk itu kami tidak diperkenankan berlayar karena kapal harus diperbaiki dulu selama beberapa hari,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Seksi Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli KSOP Sampit Baslan mengatakan, saat kejadian, air Sungai Mentaya sedang naik. Kapal bergerak masuk ke Pelabuhan Sampit di bawah cuaca yang kurang bagus, yakni angin kencang dan arus yang kuat.
Alur sungai yang sempit, membuat ruang gerak kapal terbatas. Karena itulah insiden itu terjadi. ”Semoga bisa segera dapat perhatian dari pusat (alur sungai yang sempit, Red). Hal itu juga sering menjadi hambatan keluar masuk kapal. Kapal-kapal harus antre,” ujarnya.
Sementara itu, tongkang yang terlibat insiden itu dari Perusahaan Jasindo Jaya Pasifik, Agen di Sampit PT Usda Seroja Jaya TB Buana pela 3 dengan muatan CPO tujuan Gresik. Tongkang itu tidak mengalami kerusakan.
”Kapal tongkang tidak seberapa mengalami kerusakan, sementara Kapal Kirana III benar-benar mengalami kerusakan pada bagian depan haluan kiri,” ujarnya, seraya menambahkan, kerugian yang diderita pihak DLU mencapai sekitar Rp 1 miliar.
Baslan mengatakan Kapal Kirana III membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk perbaikan. Selama proses itu, kapal tidak dianjurkan berlayar. ”Jika diteruskan berlayar justru akan memperparah kerusakan dari yang awalnya sedikit menjadi semakin besar,” kata Baslan.
Dirpolairud Polda Kalteng Kombespol Badarudin mengatakan, tongkang tersebut menabrak kapal yang sedang kandas sehingga mengalami kerusakan. (hgn/ign)