SAMPIT – Bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax yang dijual secara eceran ikut melambung seiring naiknya harga yang diumumkan pemerintah, yakni mencapai Rp 12.000. Tingginya harga itu membuat pertamax sepi peminat.
”Dari pagi belum ada yang beli pertamax. Pembeli kebanyakan beralih ke pertalite,” kata Hendra, pedagang BBM eceran di Jalan S Parman Sampit, Kamis (11/10).
Hendra menuturkan, saat harga BBM belum ada kenaikan, pelanggannya banyak yang membeli pertamax. Dia mengaku baru mengetahui kenaikan harga pertamax saat membeli ke SPBU. ”Harga pertamax ternyata sudah Rp 10.600, naik Rp 800 dari sebelumnya,” kata Hendra.
Untuk penjualan pertamax, Hendra mengaku mengambil untung sekitar Rp 1.300. ”Bisa saja jual harga Rp 11.500 tapi tanggung,” jelasnya.
Hendra menuturkan, pembelian BBM di SPBU menggunakan jeriken. Sebelum harga naik, pertamax biasanya habis dalam 2-3 hari. Namun, ketika harga naik, pertamax miliknya masih tampak penuh. ”Jerikennya masih utuh. Belum ada yang keluar,” katanya.
Menurut Hendra, kenaikan harga BBM tersebut bisa berpengaruh terhadap masyarakat umum. Biasanya, apabila harga BBM naik, harga bahan pokok juga akan ikut terkerek. (rm-96/ign)