SAMPIT – Waktu pendaftaran online dan penerimaan berkas fisik pendaftar tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Pemerintahan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), sudah berakhir. Proses verfikasi juga hampir rampung dilaksanakan, dan hasil akhir masih ditemukan formasi tenaga kesehatan yang tak terisi, terutama dokter.
Kepala Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kotim, Alang Arianto menjelaskan, setelah dilakukan pendataan sekitar 23 formasi yang tak terisi. Diantaranya formasi dokter dan guru di wilayah pedalaman, sehingga formasi yang tidak terisi hangus dan tidak dapat diganti ke lain.
“Memang tidak berpengaruh untuk pengajuan formasi berikutnya, akan tetapi rasanya sayang saja kesempatan yang sudah diberikan tidak terisi,” ungkapnya,Kamis (18/10).
Namun lanjut Alang apa boleh buat, sebab mereka sudah berupaya menginformasikan dan memang masih belum ada peminatnya.Menurutnya formasi yang tidak ada pelamar ini tidak bisa digeser untuk diisi formasi bidang lain, dan untuk honorer K2 guru juga hanya mendapatkan satu orang pendaftar. Adapun jumlah pendaftar online hingga hari terakhir sebanyak 3.087 orang.
“Saat ini seluruh komputer juga sudah dites, kemampuan listrik juga sudah dicoba, koordinasi antisipasi listrik padam juga sudah disiapkan,” tambahnya.
Tahun ini Kotim mendapat kuota penerimaan CPNS sebanyak 602 formasi. Formasinya terdiri 325 formasi bidang pendidikan, 275 bidang kesehatan dan dua formasi pengangkatan honorer K2. Namun tidak seluruhnya terpenuhi dan untuk pendaftar lebih banyak di wilayah perkotaan.
“Padahal tunjangan untuk guru dan tenaga kesehatan biasanya berbeda dengan ASN di dalam kota, sehingga memang harus berjuang minimal 10 tahun baru bisa mengajukan pindah,” terang Alang.
Ditambahkannya, teknis pelaksanaan tes, dalam satu hari ada lima sesi. Dan jika dihitung keseluruh kurang lebih selama 11 hari pelaksanaan tes akan dilakukan. Soalnya 100, waktunya 90 menit.
”Jadi, setiap satu soal kurang dari satu menit untuk mengerjakannya jika ingin diselesaikan seluruhnya. Kerjakan dari yang paling mudah terlebih dahulu jika ingin memenuhi standarnya,” pungkas Alang. (dc/gus)