SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Senin, 22 Oktober 2018 15:08
Budidaya Jamur Tiram Makin Prospektif
PROSPEKTIF: Hermanto menunjukkan budidaya jamur tiram dengan kapasitas produksi 15 kilogram per hari. (YUNI/RADAR SAMPIT )

SAMPIT– Tingginya permintaan jamur tiram di Kota Sampit tak disia-siakan Hermanto. Dia membudidayakan jamur tiram dengan kapasitas produksi 15 kilogram per hari.  Harga jualnya Rp 30 ribu per kilogram.

”Melihat potensi di Sampit sangat bagus, jadi mulai mencoba untuk membuka budidaya jamur tiram,” kata Hermanto.

Menurutnya, hasil produksi 15 kilogram per hari belum mampu memenuhi permintaan pasar. Panennya jamur tiram dilakukan setiap pagi. Harga di tingkat petani Rp. 30.000 per kilogram. Setelah sampai pasar, harga mencapai Rp. 40.000.

Kebanyakan yang membeli jamurnya adalah warung makan. Saat ini ada  dua rumah makan yang bekerja sama dengannya yang masing-masing sebanyak 4 kg sampai 5 kg. Dilihat perkembangnya, Hermanto yakin permintaan jamur akan meningkat.

”Tiap hari pengiriman ke rumah makan, pembayaran dilakukan seminggu sekali,” tambahnya.  

Saat memulai usaha, Hermanto mengeluarkan modal awal Rp 20 juta untuk sewa tanah, pembuatan baglog, dan rumah produksi. Pertama kali dia hanya memiliki 2.000 baglog, dan panen sebanyak 10 kilogram per hari.   

Baglog sendiri merupakan media untuk tempat tumbuhnya jamur, yang menggunakan plastik khusus. Media tanam ini diganti setelah enam bulan karena tidak produktif lagi. 

“Jangka selama enam bulan dari masa penanaman, baglog ganti lagi yang baru,” ujar alumnus Universitas Palangka Raya Jurusan Pertanian ini. 

Diperlukan tiga bahan dalam satu baglog, yaitu serbuk kayu, dedak, dan kapur. Serbuk kayu sebanyak 20 karung biasanya digunakan untuk 20 baglog. Komposisinya  100 kg serbuk kayu, 15 kg dedak, 2 kg kapur.

Serbuk kayu meranti dikirim dari Seruyan dengan ongkos 5.000  per karung. Sedangkan serbuk kayu ulin tidak bisa digunakan karena sulit lapuk.

Untuk pembuatan baglog, Hermanto memberdayakan anak-anak sekolah yang tidak ada kegiatan sepulang sekolah. Upahnya Rp 500 per baglog.  

Tutup baglog didatangkan dari Jawa. Setelah miselium penuh, tutup dibuka untuk jalan berkembangnya jamur. Miselium sendiri merupakan bakal jamur.

Selain jual jamur tiram, Hermanto juga melayani permintaan baglog dari Sampit,  Lamandau, dan Simpang  Sebabi. “Keluar Sampit dijual 5.500 per baglog,” kata Hermanto.

Saat ini, dia menyiapkan 3.000 baglog untuk dikirim keluar Sampit. Ia berharap dapat memenuhi pasar. “Permintaan pasar tinggi, harga jual juga akan tinggi,” ucapnya.

Dalam menjalani usahanya ini Hermanto tidak terlepas dari pengalaman buruk. Dia pernah membuat 3000 baglog menggunakan serbuk kayu ulin. Akhirnya gagal semua.

“Lebih baik kirim serbuk kayu dari Seruyan daripada dipaksakan menggunakan serbuk kayu ulin,” jelasnya.

Perawatan jamur sendiri dikatakan tidak terlalu sulit. Baglog disiram 3 kali sehari. Semakin lembab, semakin bagus.   Jamur perlu suhu 18-25 derajat celcius.  (rm-96/yit)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers