PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran mengingatkan semua pihak mewaspadai semua potensi bencana alam. Meski saat ini pemerintah masih waspada kebakaran hutan dan lahan, datangnya bencana lain, seperti banjir juga perlu diwaspadai, mengingat curah hujan yang sempat naik.
Menurutnya, fungsi koordinasi harus tetap dijalankan semua unsur yang terlibat pencegahan bencana. Memang, jika dilihat berdasarkan perhitungan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Kalteng bulan ini masih masuk musim kemarau.
”Sekalipun BMKG sudah memprediksikan musim kemarau, bukan berarti pontesi banjir tidak diwaspadai. Cuaca ini sekarang tidak menentu, sulit diprediksi,” katanya, belum lama ini.
Dia menyebutkan, pemerintah tidak hanya dituntut melaksanakan program pencegahan semaksimal mungkin terlaksana. Namun, unsur terkait di pemerintahan wajib mendeteksi dini pontesi bencana alam.
Terjadinya hujan dengan curah cukup tinggi saat musim kemarau, lanjutnya, mengindikasikan dampak perubahan iklim sudah mulai dirasakan. Hal ini sekaligus menandakan perlu peningkatan resistensi terhadap sejumlah perubahan tersebut.
”Kita harus semaksimal mungkin mengurangi terjadinya bencana alam. Maka, identifikasi perlu dilakukan. Setidaknya dengan itu mampu meminimalisir dampak bencana,” tuturnya.
Orang nomor satu di Kalteng ini mengingatkan bupati dan wali kota memperhatikan anggaran untuk penanganan bencana di daerahnya masing-masing. Hal ini penting, karena apa pun jenis bencana alam yang dihadapi, tidak akan berjalan maksimal tanpa dukungan anggaran yang memadai.
”Intinya kewaspadaan. Meski sekarang kemarau yang notabene terjadi kebakaran hutan dan lahan, penanganan bencana tidak fokus di situ saja. Harus semua diperhatikan,” pungkasnya. (sho/ign)