SAMPIT - Demi mengokohkan pelestarian adat di Bumi Habaring Hurung, sekitar 88 mantir mendapatkan pembinaan. Acara bakal digelar di sekretariat Kedamangan Kecamatan MB Ketapang, hari ini, Sabtu (27/10) pagi hari ini.
Damang Kecamatan MB Ketapang, M Jais mengatakan, pelatihan dan pembinaan Mantir adat adalah untuk meningkatkan kinerja perangkat kedamangan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Menurutnya, mantir harus mampu dan siap saat diperlukan oleh masyarakat.
"Agar informasi tentang penting dan bergunanya seperangkat nilai, norma, serta kaidah adat istiadat dan budaya tradisional warga masyarakat Dayak dapat tercover," ujarnya, Jumat (26/10) siang.
Jais juga meminta agar Bupati Kotim, Supian Hadi merealisasikan janjinya untuk memberikan kemakmuran kepada lembaga adat. Hal itu, lanjut dia, sesuai pidato bupati saat pelantikan Damang di Desa Eka Bahurui pada 2015 silam.
Pada pelantikan DAD Kotim pada 14 oktober 2018 lalu, bupati berkeinginan memberikan tingkat kesejahteraan perangkat adat, yakni Damang dan Mantir di wilayah Kabupaten Kotim.
"Saya juga berharap agar tak ada ketimpangan antara pemerintahan desa dengan para Mantir. Hendaknya kepala desa menyisihkan sebagian dari dana desa untuk lembaga adat. Atau hendaknya menyertakan Mantir dalam mengelola keuangan dana desa. Itu dilakukan agar transparan semua," tambahnya.
Selain 88 mantir, Damang dan Sekretaris Damang juga bakal hadir dalam acara tersebut. Jika ditotal ada 90 orang yang bakal melaksanakan pembinaan.
Sementara itu, ketua harian Dewan Adat Dayak (DAD) Kotim, Untung TR mengatakan, pembinaan mantir/let adat diperlukan guna menguatkan basis persatuan para pemangku adat. Di samping itu, hal tersebut juga berguna untuk memberi pemahaman kepada para anggota kedamangan agar bersikap profesional dalam segala hal.
"Sangat mendukung sekali dengan adanya acara pembinaan tersebut. Sebab ini salah satu upaya menguatkan akar di tubuh para pelestari adat," ungkapnya. (ron/gus)