SAMPIT – Pohon yang ditanam sebagai pelindung di dalam Kota Sampit banyak ditemukan mati. Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menduga pohon itu sengaja diracun oknum tak bertanggung jawab.
”Sepertinya ada oknum yang tidak bertanggung jawab meracuni pohon pelindung agar mati. Padahal, manfaat pohon ini sangat luar biasa untuk penyerapan oksigen dan usianya juga belum terlalu tua,” kata Kepala Disperkim Kotim Ahmad Sarwo Oboi, Sabtu (27/10).
Oboi menuturkan, banyaknya pohon yang mati dalam kota terjadi sekitar setahun belakangan. Berdasarkan data, sekitar 100 pohon mati di dalam kota. Pohon mati itu terjadi di seluruh jalan protokol dalam. Hal itu dinilai merugikan. Apabila pohon itu mengganggu, harusnya hanya dipangkas.
”Saya cukup menyesalkan hal ini. Sebab, pohon ini, selain untuk pelindung, juga untuk mempercantik tatanan kota,” tuturnya.
Lebih lanjut Oboi mengatakan, apabila ada warga yang ingin memangkas pohon yang ditanam di jalur protokol, diharapkan berkoordinasi dengan pihaknya. Mereka siap membantu dan mengangkut seluruh sampah ranting pohon tersebut.
Menurut Oboi, pihaknya juga melakukan penebangan pohon untuk menghindari kecelakaan akibat pohon tumbang. Terutama pohon yang mati. Hal itu juga untuk menjaga keindahan kota. (dc/ign)