SAMPIT – Program penguat sinyal menggunakan Vsat masih berjalan di sepuluh desa di wilayah utara Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Hal itu sangat membantu masyarakat di wilayah pedalaman yang sebelumnya tak bisa mengakses jaringan telepon.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kotim Multazam mengatakan, sepuluh desa yang menggunakan Vsat masih terpantau aman. Komunikasi mereka jauh lebih mudah setelah ada penguat sinyal. Beberapa desa juga terus berinovasi, seperti tiga desa di Kecamatan Parenggean yang berlangganan access point to point, internet tanpa kabel.
”Program ini tentunya masih perlu pendampingan dan perawatan, sehingga tim kami sudah turun ke desa-desa untuk mengetahui perkembangan dan kendala dalam penggunaan sistem ini,” kata Multazam, Selasa (30/10).
Inisiasi pihak desa untuk melakukan inovasi dalam pengembangan jaringan internet di wilayah desa sangat membantu pihaknya membuka jaringan internet seluas-luasnya terhadap masyarakat. Dengan demikian, alokasi dana desa yang disediakan tidak hanya untuk pembangunan insfrastruktur saja, namun juga digunakan untuk penyediaan layanan komunikasi dan informasi.
”Kami sangat mengapresiasi hal yang dilakukan pihak desa. Minimal mereka dapat mempermudah kinerja di desa menuju kecamatan,” ujarnya.
Menurutnya, kendala yang dihadapi masih cukup banyak dalam pengembangan jaringan telekomunikasi dan internet. Hal itu menjadi tantangan. Salah satu kendala besar, yakni ketersediaan listrik dan lokasi yang sulit dijangkau. Terlebih desa yang belum ada akses jalan daratnya.
”Setiap daerah yang dapat mengakses internet, di situ pasti ada listrik pendukung utamanya. Hal ini yang menjadi tantangan baru. Sebab, masyarakat desa tidak lagi memerlukan sinyal telepon, namun juga akses internet,” pungkasnya. (dc/ign)