PALANGKA RAYA – Pasokan listrik untuk Kalimantan Tengah kembali terganggu. Semua pelanggan PLN di sejumlah kabupaten dan kota menerima dampaknya. Listrik padam hingga belasan jam. Ironisnya, durasi pemadaman listrik bergilir tak merata. Sebagian warga di Sampit mengaku hampir sehari penuh listrik tak juga menyala.
Dafi (28), warga Kecamatan Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, mengatakan, listrik di rumahnya padam sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 17.30. ”Kurang lebih 18 jam listrik padam. Kami di rumah kebingungan, karena sebagian aktivitas di rumah menggunakan listrik,” kata Dafi, warga Ketapang, Jumat (2/11).
Dafi agak heran, karena ternyata hanya listrik di kawasan rumahnya yang listriknya padam belasan jam. Di beberapa lokasi lain, listrik menyala pagi hari. ”Pemadaman listrik sepertinya tidak merata. Kenapa hanya di tempat kami yang hampir sehari penuh tak menyala?” katanya.
Leny, warga Baamang, mengeluhkan padamnya listrik secara mendadak. Hampir serupa dengan Dafi, listrik di kediamannya padam sejak pukul 12 malam. Bedanya, listrik di rumahnya menyala sekitar pukul 08.30. Namun, sekitar pukul 13.00 WIB kembali padam.
”Lumayan lama juga matinya. Kalau malam cukup meresahkan saya, karena kurang penerangan dan hanya mengandalkan penerangan dari lilin,” ujarnya.
Pantauan Radar Sampit, sejumlah pertokoan dan perkantoran juga mengeluhkan padamnya listrik. Sebagian bahkan memilih menutup tokonya karena tak bisa maksimal melayani pembeli.
”Toko sengaja saya tutup karena kami tak menggunakan genset. Penerangan jadi kurang maksimal, hanya mengandalkan cahaya dari alam,” kata Hanifah, kasir di salah satu toko bahan kebutuhan pokok di Ketapang.
Terpisah, Manager Komunikasi Unit Induk Wilayah Kalselteng M Yusfiansyah mengatakan, padamnya listrik disebabkan salah satu tower transmisi saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kilo Volt di Jalan Mahir Mahar, arah Kelampangan, Palangka Raya, roboh. Hal itu membuat pasokan listrik terputus.
”Kami sampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan PLN, karena salah satu tower transmisi SUTT di Jalan Mahir Mahar roboh akibat hujan deras disertai angin kencang,” katanya.
Dampak musibah tersebut, lanjutnya, mengakibatkan sistem interkoneksi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah terputus. Beberapa Gardu Induk (GI), yakni GI Palangka Raya, GI Kasongan, GI Sampit, dan GI Bagendang, padam karena suplai listrik terputus. Listrik untuk wilayah tersebut mengalami kehilangan daya sebesar 63 Mega Watt (MW).
”Upaya pemulihan yang dilakukan PLN Kalselteng adalah dengan mendirikan tower darurat yang akan digunakan sebagai pengganti SUTT 150 kV yang roboh. Saat ini petugas kami sedang tahap proses mobilisasi material ke lokasi,” kata Yusfiansyah.
Selama proses itu berlangsung, tambahnya, suplai listrik untuk Palangka Raya dan sekitarnya mengandalkan PLTD Kahayan dan PLTD Baamang dengan total daya 17,5 MW. Dia belum bisa memastikan kapan pasokan listrik lancar lagi.
”Kami mohon doa seluruh masyarakat agar upaya kami mendirikan tower darurat berjalan lancar, sehingga suplai listrik ke pelanggan di Kalteng kembali normal,” katanya.
Supervisor Teknik PLN Cabang Sampit Hendri mengatakan, wilayah Kotim masih mengandalkan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) di Baamang dan Jalan Jenderal Sudirman Km 13. Namun, kapasitas daya juga tidak mampu menyuplai kebutuhan listrik seluruh pelanggan di Kotim.
”Kebutuhan listrik saat beban puncak khusus Kota Sampit dan sekitarnya sekitar 43 MW. Namun, kapasitas daya pembangkit yang ada hanya mampu 12 MW. Rinciannya, PLTD Baamang 6 MW dan di Jalan Jenderal Sudirman Km 13 sebesar 6 MW,” ujar Hendri.
Kendati demikian, pihaknya tetap mengupayakan agar suplai listrik ke pelanggan merata. ”Kami upayakan merata. Tetapi, yang jelas kami melihat kondisi dan daya mampu pembangkit listrik yang ada,” ujarnya.
Hendri mengimbau masyarakat bisa memfungsikan dan mempersiapkan segala kebutuhan sehari-hari yang mengandalkan listrik semaksimal mungkin. Untuk jadwal pemadaman, menyesuaikan dengan perputaran padam, yakni 18 jam padam dan 6 jam menyala.
”Namun, itu bisa berubah melihat kondisi mesin pembangkit diesel yang beroperasi di Baamang dan Jalan Jenderal Sudirman Km 13,” pungkasnya. (hgn/ign)