SAMPIT – Hujan yang mengguyur Sampit beberapa hari terakhir menjadi pertanda baik bagi para pedagang jas hujan. Mereka mulai memajang puluhan jas hujan di depan toko.
“Seminggu terakhir ramai pembeli,” ujar Mursinah, pemilik Toko Maulida yang menjual jas hujan. Tokonya terletak di dekat Pelabuhan Sampit.
Selama musim hujan, sehari dia bisa menjual sampai 10 lembar jas hujan. Model terlaris adalah jas hujan atasan plus celana. Harga pun bervariasi, dari Rp. 60 ribu hingga Rp. 200 ribu.
Menurut Marsinah, pembeli jas hujan dengan kualitas bagus dengan harga mahal biasanya adalah orang-orang yang ingin jas hujannya awet tahan lama. Biasanya digunakan perjalanan jauh.
Jas Huajn yang dijualnya pun berbagai macam merek, dari Tiger Head, Gajah, Titan, dan Penguin. Paling mahal adalah merek Penguin.
Dituturkan Marsinah, pembelinya ada yang sengaja membeli saat kehujanan. Ada juga yang memborong hingga 15 lembar. ”Biasanya dari sawitan,” ungkap Marsinah.
Dia kulakan jas hujan dari Sampit saja. Jika barang rusak, bisa langsung ditukarkan. “Sama saja kalau dihitung belanja keluar kota. Kalau pesan jauh, pas barang rusak, susah mengembalikan,” tambahnya.
Dalam sekali kulakan jas hujan, dia menghabiskan Rp. 5 juta. Penjualan mulai meningkat saat musim hujan.
Selain jas hujan Mursinah juga menjual berbagai keperluan, seperti tas, dompet, ikat pinggang, topi dan lain-lain. Jika hanya mengandalkan tas, dia tidak bisa menutup pendapatan sehari-hari. “Apalagi masa seperti sekarang ini, semua mengeluh,” kata wanita berhijab ini.
Mengenai omset, Mursinah mengaku omset tahun ini turun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Tapi musim hujan dari jualan jas hujan ini lumayan ramai,” tukasnya. (rm-96/yit)