SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Senin, 26 November 2018 16:44
Menikmati Food Tourism di Nanga Bulik

Daania Donuts and Coffe & Squash Delight Community

Para penggemar kuliner di Kota Nanga Bulik ketika menggelar kumpul bersama, sambil menikmati makanan khas korea, Jepang, dan western serta beragam menu donuts.(RADAR SAMPIT)

NANGA BULIK- Minat masyarakat untuk berwisata kuliner masih menjadi tren hingga akhir tahun 2018 ini, karena bisa dieksplor terus menerus. Mulai dari street food hingga restoran dan ragam cafe yang menyediakan berbagai menu kuliner, dari dalam dan luar negeri. 

Di Kota Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau, tren berburu kuliner juga marak. Seiring dengan pesatnya perkembangan bisnis kuliner di kabupaten hasil pemekaran dari Kotawaringin Barat ini.

Tidak hanya kuliner lokal saja yang kerap bisa dinikmati setiap saat di kota ini. Semakin kekinian, masakan khas Asia seperti makanan Korea, Jepang hingga dari negeri barat pun sudah bisa didapatkan di Nanga Bulik. Bahkan sudah ada komunitas yang khusus memburu kehadiran menu-menu kuliner baru tersebut.

Wardi Ningsih,  seorang pebisnis dibidang kuliner yang juga pendiri Daania Donuts and Coffe di Nanga Buli mengungkapkan,  bahwa saat ini terjadi perubahan tren wisata kuliner. Perubahan ini didorong oleh kalangan milenial, yang kebanyakan menjadi penentu tren, baik yang telah terjadi saat ini, maupun yang akan terjadi beberapa waktu ke depan.

"Generasi milenial adalah generasi yang menyukai tantangan dan eksplorasi yang lebih jauh tentang suatu makanan. Generasi inilah yang akan merencanakan sebuah perjalanan yang dapat mencakup petualangan tentang kuliner," ungkapnya ketika dibincangi Radar Sampit, kemarin.

Menurut wanita yang juga aktif sebagai anggota DPRD Lamandau dan kader PAN ini,  saat ini kaum milenial trennya bukan sekedar makan, tetapi mau tahu makanan ini datang dari mana. Kemudian ingin tahu apa komposisi bahan dan manfaatnya. Selain itu juga mereka akan mengejar bagaimana sejarah makanan,   siapa yang membuat, dan bagaimana cara menyantapnya.

”Mereka ingin tahu makanan ini dan itu, bagaimana ceritanya. Salah satunya untuk dishare di media sosial. Jadi perilaku konsumsi mereka lebih fokus pada Food Tourism,” tambah Wardi Ningsih.

Menurut pebisnis murah senyum ini, memberikan pengalaman yang berbeda dengan sajian kuliner khas adalah fokus utama yang perlu diinovasikan, terutam oleh para pebisnis yang ingin berkecimpung di dunia kuliner masa kini.

Mewujudkan konsep tersebut, dirinya juga membuka café dengan nama Daania Donuts and Coffe. Wadah nongkrong dan santai ini menghadirkan nuansa hangat yang menyediakan berbagai jenis Food Tourism, seperti menu Korea, Jepang dan western yang masih sangat jarang dijual, terutama  di kota kecil Nanga Bulik,  Kabupaten Lamandau. 

”Awalnya untuk menyalurkan hobi saya dalam mencicipi berbagai macam kuliner dan masakan, sekaligus membuka lapangan kerja dan berbagi ilmu dengan ibu-ibu serta remaja yang ada di Desa Kujan ini, "ungkap Ningsih.

Berlokasi di Desa Kujan,  walaupun masuk ke dalam gang,  tidak membuat tempat makan asik ini sepi pengunjung. Sebab para pelanggannya justru mengaku ini jadi tempat nongkrong asik karena tempatnya lebih privasi,  serta tidak terlalu terekspos seperti warung cafe di pinggiran jalan. 

"Siapa tahu kedepannya donuts daania  bisa membuat orang luar daerah jadi lebih mengenal Kabupaten Lamandau," harapnya .

Sementara itu, salah satu pemburu kuliner baru di Lamandau yakni Esih Supriasih, yang juga warga Nanga Bulik ini, mengaku gemar berburu berbagai jenis kuliner baru bersama teman-temannya, yang tergabung dalam komunitas Squash Delight. 

"Kita kebetulan memang senang makan.  Walau pun selera kita berbeda-beda,  tapi kita suka eksplore tempat makan baru. Contohnya di Daania ini, pilihannya lengkap. Ada donat dan roti yang cantik untuk teman yang suka makanan manis. Ada juga makanan kesukaan saya yang ala ala Korea, Jepang, dan western,” tuturnya.

]Dipaparkan Esih, karena banyaknya menu yang ditawarkan, hampir setiap akhir pekan mereka nongkrong bersama di tempat ini untuk mencoba menu-menu baru.  Seperti aneka minuman coffee, frappe,  aneka roti, donat, nasi goreng, mie goreng, ayam , ikan goreng dan bakar. Kemudian untuk menu ala ala Korea  yang dihadirkan seperti, Bulgogi, Bibimbab, Tteokbokki, Kimbab, Onigiri, Ramen, Egg Roll. Serta  makanan ala western dan Jepang, seperti Hamburger, Pizza, Hot dog, Beef steak, Chicken steak, Katsu, Soup cream, Chicken crispy, Spaghetti, Chicken Salad, dan Bakso ayam. Camilannya  juga lengkap seperti Kentang goreng, Nugget goreng, Sosis goreng, Churros, Pisang goreng, dan Pancake.

]"Kita suka di tempat ini karena pelayannya ramah. Selain itu makanannya  bervariasi, bersih dan rasanya lumayan enak. Pastinya instagrammable,  dan recomended banget, "tutup Esih. (mex/gus)

 

 

 

 

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers