PALANGKA RAYA – Harga kebutuhan pokok yang meningkat menjelang ataupun di saat hari besar keagamaan selalu terjadi di Kalimantan Tengah (Kalteng). Namun, menjelang Natal dan Tahun Baru, Kementerian Perdaganan (Kemendag) memastikan kestabilan harga kebutuhan pokok di Kalteng.
Staf Khusus Kemendag RI Bidang Kebijakan dan Pergadangan Radix Siswo Purwono mengatakan, berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan semua provinsi di Batam beberapa waktu lalu, Kalteng menjadi salah satu provinsi yang dipastikan harga kebutuhan pokoknya tidak akan bergejolak Desember mendatang.
”Artinya, kemungkinan tidak ada gejolak harga, kalaupun naik tidak akan besar. Kemarin saat rakor di Batam sudah dipaparkan semua mengenai provinsi mana saja yang kemungkinan akan terjadi gejolak harga dan yang tidak. Salah satuya Kalteng yang dianggap aman,” katanya, usai Rapat Koordinasi Daerah membahas stabilitas bahan pokok, Selasa (27/11)
Hal tersebut tidak hanya berdasarkan perhitungan Kemendag, melainkan berdasarkan kebijakan yang sudah dibuat Pemprov Kalteng. Selain memiliki kandang penyangga, pemerintah mengembangkan daging ayam beku, daging kerbau beku, dan daging sapi beku yang dianggap mampu mengatasi kemungkinan kenaikan harga komoditas tersebut.
”Jadi, saya yakin Natal dan Tahun Baru tidak akan naik. Bulog juga punya stok beras yang cukup dan selain kandang penyangga, daging ayam, kerbau, dan sapi juga disediakan dalam bentuk yang sudah dipotong dalam bentuk beku,” katanya.
Asisten II Setda Kalteng Nurul Edy mengatakan, pemerintah melalui dinas terkait telah melakukan berbagai langkah guna mengantisipasi kenaikan harga bahan kebutuhan pokok saat hari besar keagamaan nanti.
Salah satu yang diperhatikan adalah jalur distribusi, mengingat kebutuhan pokok di Kalteng lebih banyak didatangkan dari provinsi lain. Pemerintah tidak hanya memperhatikan kelancarannya, melainkan kendala yang mungkin saja terjadi.
”Pemprov Kalteng juga minta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) kabuapten dan kota memantau ketersediaan bahan pokok di daerahnya masing-masing. Meski dikatakan aman, langkah pemantauan tetap dilakukan,” ucapnya.
Menurutnya, kenaikan harga, khususnya ayam potong saat Hari Raya Idul Fitri menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah. Karena itu, sejak beberapa bulan lalu, pemerintah telah membuat berbagai langkah guna mengantisipasi kejadian serupa tidak terjadi saat Natal dan Tahun Baru.
”Yang pasti, ketersediaan yang terlebih dahulu kami pastikan. Kalau ketersediaan sudah mencukupi, kecil kemungkinan kenaikan harga. Kalau pun naik, ya masih dalam batas kewajaran,” pungkasnya. (sho/ign)