SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Sabtu, 08 Desember 2018 15:05
Tiga Desa di Aruta Terisolir Banjir

Banjir di Banteng mulai Surut

TAK MENGUNGSI: Kondisi banjir di Desa Nanga Mua, Kecamatan Arut Utara. Debit air makin meningkat seiring tingginya curah hujan yang turun di wilayah tersebut.(BPBD KOBAR/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BANTENG – di Kecamatan Arut Utara Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar),  luapan sungai Arut masih terjadi,  bahkan sebaran airnya makin meluas. Selain itu ketinggian muka air makin meningkat. Puluhan rumah dan fasilitas umum di kecamatan itu tergenang air. Banjir juga menyebabkan tiga desa terisolir, jalur darat ke kawasan tersbeut tidak bisa dilewati. 

Seperti yang terjadi di Desa Nanga Mua, ketinggian genangan air meningkat drastis. Sudah dua kawasan rukun tetangga (RT) yang terendam air luapan sungai terbesar di Kecamatan Aruta tersebut.

“Sudah dua RT yang terendam, ketinggian air naik cepat sekali. Dari sore sampai pagi tadi sudah naik sekitar 40 sentimeter,” ungkap Masdar, tokoh masyarakat desa setempat saat dihubungi media ini.

Hingga saat ini lanjut Masdar, bantuan bagi warga terdampak banjir belum tiba di tempat mereka. Hanya petugas BPBD dan aparat TNI Polri yangs empat menjenguk dan memantau kondisi banjir.

“Bantuan untuk warga belum ada,” katanya.

Kondisi itu dibenarkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Petrus Rinda. Menurutnya banjir di Aruta makin meluas.

“Banjir di Aruta justru meluas. Di Kelurahan Pangkut sendiri ketinggian air sudah mencapai 80 sentimeter sampai 1 meter,” kata Petrus. 

Banjir tersebut menyebabkan sejumlah fasilitas umum seperti jalan lingkungan tergenang air. Empat rumah warga juga terdampak banjir tersebut. “Tiga rumah di RT 1dan satu rumah di RT 2 yang sudha tenggelam. Sedangkan di RT 3 dan 4 hanya akses jalan yang tergenang air. Kalau secara keseluruhan 80 persen sudah terkepung air,” jelas Petrus. 

Di Desa Nanga Mua, luapan sungai juga lebih dahsyat lagi, puluhan rumah tenggelam. Warga terpaksa meninggalkan rumah untuk mengungsi.  

“Kedalaman air sekitar 50 sampai 70 sentimeter, ada 22 rumah di RT 2 dan 23 rumah di RT 3 yang tergenang air,” ujarnya. 

Selain merendam rumah warga, banjir juga membuat desa Nanga Mua, Gandis, dan Sukarame terisolir.

“Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi dari hari Selasa hingga Jumat (kemarin) yang mengakibatkan terjadi kenaikan debit air hingga ke permukiman warga. Sehingga aktivitas warga mulai terganggu akibat genangan air,” terangnya.

Terpisah, di Kecamatan Pangkalan Banteng, luapan air sungai di beberapa desa sudah mulai surut. Jalur poros di Dusun Sapta Jaya, Desa Sungai Hijau sudah bisa dilalui sejak Jumat (7/12) pagi.

 “Sudah bisa dilewati bang, tadi pagi air sudah surut. Tapi jembatan di jalan masuk Dusun Sapta Jaya itu makin rusak, beberapa papan jembatan hanyut terbawa air, dan jembatan terlihat makin rapuh,” ungkap Winda, warga dusun setempat yang lebih dikenal sebagai Desa Tujuh itu.

Pihaknya berharap segera ada perbaikan sementara untuk jembatan itu. Karena sangat membahayakan, mengingat jembatan itu juga menjadi jalur warga untuk mengangkut hasil panen kebun mereka.

“Ketinggian air sudah di bawah jembatan, tapi melihat kondisi jembatan itu kita tidak tahu sampai kapan bisa bertahan,” katanya.

Begitu juga di Desa Arga Mulya, tiga sungai yang memuntahkan airnya ke jalan-jalan desa telah kembali normal. Hanya sisa-sisa lumpur yang tertinggal akibat genangan air lebih dari 12 jam itu.

“Aliran air sudah normal, luapan sungai mulai surut. Jalan desa sudha bisa dilalui, tapi harus hati-hati karena licin akibat lumpur. Tapi kita belum tahu bagaimana kondisi selanjutnya, semoga hujan selanjutny tidak sederas Rabu malam lalu,” kata Reno Krisdianto, Kades Arga Mulya saat dihubungi Radar Pangkalan Bun.

Hal yang sama juga terjadi di kawasan persawahan di Desa Marga Mulya. Luapan sungai sudah terhenti. Namun genangan air di persawahan itu masih belum sepenuhnya mengalir keluar kawasan secara tuntas.

“Sudah berhenti luapannya, namun air yang merendam sawah masih belum tuntas mengalir keluar. Karena letak geografis sawah yang berada di cekungan. Jadi ketika air masuk akan sulit keluar lagi,” ujar Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kobar Erdi Setiawan.

Menurutnya selain rencana pembangunan embung, selanjutnya yang perlu dipikirkan adalah pengaturan system irigasi di persawahan tersebut. “Itu penting agar ketika musim hujan, sawah tidak kelebihan air dan ketika kemarau kebutuhan untuk penyiraman juga tetap terpenuhi,” pungkasnya. (oes)

 


BACA JUGA

Senin, 03 November 2025 16:11

DPRD Kobar Temui Menteri P2MI

PANGKALAN BUN – DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) melakukan konsultasi…

Sabtu, 01 November 2025 17:54

Temui Menteri P2MI, DPRD Bahas Perluasan Peluang Kerja Warga Kobar ke Luar Negeri

PANGKALAN BUN – DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) melakukan konsultasi…

Sabtu, 01 November 2025 10:42

Infrastruktur Pedesaan Butuh Perhatian Pemerintah

PANGKALAN BUN – Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat…

Rabu, 29 Oktober 2025 13:21

DPRD Kobar Dorong Pemkab Perkuat Ketahanan Pangan

PANGKALAN BUN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin…

Senin, 27 Oktober 2025 13:08

Fraksi Golkar Dorong Optimalisasi Pendapatan Daerah dan Evaluasi Bagi Hasil Sawit

PANGKALAN BUN – Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat…

Jumat, 24 Oktober 2025 17:11

Komisi C DPRD Kobar Apresiasi DLH Aktif Tangani Pengelolaan Sampah hingga ke Desa

PANGKALAN BUN – Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)…

Rabu, 22 Oktober 2025 11:06

Fraksi Nasdem dan Gerindra Minta Pemkab Segera Tertibkan Distribusi BBM

PANGKALAN BUN – Antrean panjang kendaraan di sejumlah Stasiun Pengisian…

Senin, 20 Oktober 2025 11:52

Fraksi Gerindra Desak Rehabilitasi Ruang Kelas di SMPN 2 Arsel

PANGKALAN BUN – Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat…

Jumat, 17 Oktober 2025 11:52

Fraksi PAN-PKS Minta Pemkab Kobar Serius Tangani Anak Putus Sekolah

PANGKALAN BUN – Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai…

Rabu, 15 Oktober 2025 12:54

Fraksi Demokrasi Bangsa Desak Pemkab Kendalikan Harga Elpiji 3 Kg

PANGKALAN BUN – Fraksi Demokrasi Bangsa DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers