PALANGKA RAYA – Jumlah pengangguran di Kota Palangka Raya tahun ini tercatat sebanyak 2.236 orang. Angka tersebut didasarkan pada rekap data dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Palangka Raya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Palangka Raya Said Sulaiman mengatakan, jumlah pengangguran di Kota Palangka Raya masih cukup banyak. Itu semua terdata dari sejumlah survei, baik melalui permintaan AK1 atau peserta pelatihan.
”Tercatat ada sekitar 2.236 jumlah angka pengangguran tahun 2018 yang ada di kota cantik saat ini dan berharap tahun 2019 jumlah tersebut menurun,” kata Kepala Disnaker Kota Palangka Raya Said Sulaiman, kemarin.
Meskipun tingkat pengangguran di kota menurun dari tahun sebelumnya, menurutnya, dari 2.236 angka pengangguran, hanya sekitar 206 orang saja yang terserap bekerja. Mereka bekerja di berbagai bidang seperti jasa dan perdagangan.
”Data yang sudah terserap bekerja ini juga didasarkan dari laporan 54 perusahaan yang sudah merekrut tenaga kerja. Dari laporan ini, Dinaker sudah mendapatkan angka riil jumlah mereka yang sudah bekerja tanpa melalui hasil survei lainnya,” ujar Said.
Said menuturkan, pihaknya, terus melakukan upaya membinaan bagi masyakarat yang ingin memiliki keterampilan khusus untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan masing-masing. Sebab, di dinasnya ada Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai wadah untuk menyalurkan keahlian para pencari kerja.
”Makanya itu, salah satu bentuk dan upaya kami untuk menekan jumlah angka pengangguran tinggi di kota ini,” ujarnya.
Sementara itu, berbanding lurus dengan jumlah angka pencari kerja, Disnaker sudah memberikan kartu AK 1 atau kartu kuning pada 2.102 orang, terdiri dari 813 laki laki dan 1.289 perempuan, dengan penempatan 54 perusahan atau instansi.
”Jenjang pendidikan S1 ada 1.136 orang dan SMP 7 orang, untuk SMA/SMK ratusan. Karena itu, indeks pembangunan Kota Palangka Raya itu tertinggi, karena masih banyaknya pencaker S1 dari berbagai jurusan,” tandasnya. (agf/ign)